"Sebagian besar pasien COVID-19 yang sembuh itu setelah menjalani perawatan medis," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triatno Supiyono di Lebak, Ahad.
Berdasarkan data pasien COVID-19 di Kabupaten Lebak sampai Sabtu (13/3) tercatat 2.811 jiwa, dan 2.253 jiwa dinyatakan sembuh, sedangkan 501 jiwa menjalani isolasi dan perawatan, juga 57 jiwa meninggal dunia.
Kasus sembuh meningkat tajam dibandingkan sepekan sebelumnya 1.820 jiwa.
Baca juga: Kabupaten Lebak berstatus zona kuning sebaran COVID-19
Baca juga: Satgas COVID-19 Lebak, Banten gelar razia masker, didenda dan dihukum
Pemerintah daerah bekerja keras agar semua pasien COVID-19 dapat ditangani tenaga medis, sehingga tingkat kesembuhan meningkat.
"Jika pasien corona itu ditangani medis dipastikan Lebak ke depan terbebas pandemi COVID-19," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan pemerintah daerah juga mengoptimalkan penanganan COVID-19 dengan 3T yakni Testing (pemeriksaan), Tracing (pelacakan), dan Treatment (pengobatan).
Sebab, penanganan 3T dinilai efektif untuk mengantisipasi penularan penyakit yang mematikan itu.
Selain itu juga program vaksinasi COVID-19 terus disosialisasikan kepada masyarakat agar pandemi itu berakhir.
"Kami juga mengapresiasi karena kini risiko penyebaran semakin rendah," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Lebak Firman Rahmatullah mengimbau masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).
Selama ini, tingkat kesembuhan dan penyebaran virus Corona di Lebak cukup berhasil karena kesadaran warga patuhi protokol kesehatan membaik.
"Kami berharap semua komponen masyarakat menaati protokol kesehatan dengan 3M untuk memutus mata rantai penularan COVID-19," katanya.*
Baca juga: Kasus COVID-19 di Lebak bertambah 25 orang
Baca juga: Doa Baduy untuk pandemi COVID-19
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021