PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengembangkan proyek peningkatan kapasitas angkutan batu bara untuk memanfaatkan momentum tingginya permintaan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan sektor energi.Kami telah menyiapkan dua jalur baru, yakni jalur utara dari Tanjung Enim dan jalur selatan dari Tarahan (Lampung).
Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin di Palembang, Sumatera Selatan, Senin, mengatakan perseroan bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia mengembangkan proyek angkutan batu bara jalur kereta api dengan kapasitas 72 juta ton/tahun pada 2025.
“Kami telah menyiapkan dua jalur baru, yakni jalur utara dari Tanjung Enim dan jalur selatan dari Tarahan (Lampung),” kata Arviyan.
Baca juga: PTBA siapkan Rp3,8 triliun untuk diversifikasi bisnis batu bara
Untuk jalur utara dari Tanjung Enim-Dermaga Keramasan (Palembang), perusahaan menargetkan kapasitas angkutan menjadi 20 juta ton/tahun, yang mana PT KAI harus membangun dermaga baru di Keramasan (Palembang) dengan target beroperasi pada tahun 2024.
Sejauh ini, kapasitas angkut di jalur utara hanya 5 juta ton/tahun berdasarkan catatan triwulan I-2020. PTBA berharap kapasitas angkut ini bisa bertambah menjadi 7 juta ton pada kuartal 3 tahun 2021.
Sementara itu dari jalur selatan dari Tanjung Enim-Dermaga Tarahan-1 (Lampung) dilakukan pengembangan kapasitas jalur eksisting menjadi 25 juta ton/tahun. Sedangkan Tarahan-2, dengan kapasitas angkut 20 juta ton/tahun dan direncanakan akan beroperasi pada Juli tahun 2025.
Baca juga: Bukit Asam cetak laba Rp2,4 triliun meski tertekan kondisi pasar
Pengembangan kapasitas angkutan batu bara ini dilakukan dengan cara mengandeng PT Pelindo II, yang mana PTBA telah menandatangani Head of Agreement (HoA/Perjanjian Induk) untuk pengembangan kapasitas angkutan batu bara dan/atau komoditas lainnya melalui sungai dan pelabuhan di Sumatera Selatan.
“Kerja sama pengembangan angkutan batu bara ini dilakukan untuk menyukseskan tujuan pembangunan koridor ekonomi Sumatera Selatan sebagai lumbung energi,” kata dia.
Sementara itu, PTBA menargetkan kenaikan volume produksi dari 24,8 juta ton di 2020 menjadi 29,5 juta ton di 2021. Perseroan juga menargetkan kenaikan penjualan dari 26,1 juta ton di 2020 menjadi 30,7 ton di 2021.
Pada 2021, Perseroan akan meningkatkan investasi dalam mengembangkan diversifikasi usaha, hilirisasi batu bara. Total investasi yang direncanakan pada 2021 untuk sektor tersebut adalah sebesar Rp3,8 triliun.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021