Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO) di Jakarta mempromosikan Taiwan sebagai tujuan wisata yang ramah bagi turis Muslim, termasuk dari Indonesia, terutama bagi mereka yang merencanakan perjalanan setelahh pandemi berakhir.
Dalam keterangan tertulis TETO yang diterima di Jakarta, Senin, dikatakan bahwa perusahaan swasta dan otoritas Taiwan secara aktif mempromosikan berbagai sertifikasi halal dan berupaya untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi pengunjung Muslim.
Mereka pun mendorong keunggulan Taiwan sebagai tujuan yang hanya membutuhkan waktu lima jam dengan penerbangan langsung dari Indonesia.
"Lingkungan wisata muslim yang ramah adalah nilai jual utama Taiwan," demikian TETO, yang mengajak calon pengunjung asal Indonesia untuk mengunduh aplikasi 'Taiwan Halal' yang dikembangkan oleh pelajar Indonesia di Taiwan.
Melalui perangkat lunak tersebut, wisatawan dapat menggunakan telepon pintarnya untuk mendapatkan berbagai informasi, termasuk lokasi tempat wisata, tempat beribadah, restoran, toko, hotel, dan nomor telepon yang diperlukan.
Aplikasi tersebut juga dapat memberikan titik lokasi 10 masjid yang ada di Taiwan. Selain itu, terdapat pula mushola yang didirikan di berbagai pusat perbelanjaan, fasilitas umum, dan kawasan wisata utama.
Otoritas Taiwan pun telah membekali para pelaku industri pariwisata setempat melalui sejumlah program seminar dan sertifikasi yang menjadikan akomodasi di sana lebih nyaman bagi pengunjung Muslim.
Statistik dari Biro Pariwisata Taiwan, pada Maret 2021, menunjukkan ada 276 restoran halal dan hotel ramah Muslim di Taiwan, termasuk hotel bintang lima, taman peternakan rekreasi, dan penjaja makanan jalanan.
"Bahkan jajanan Taiwan popcorn chicken yang terkenal, penjualnya juga menggunakan ayam segar bersertifikat halal, belum lagi banyaknya resto bakmi sapi halal dan berbagai restoran halal di Taiwan, sehingga sahabat Muslim bisa makan dari pagi hingga malam dengan nyaman," demikian TETO.
Adapun dalam keadaan darurat, banyak institusi medis yang telah memperoleh sertifikasi 'Lingkungan Ramah Muslim', termasuk rumah-rumah sakit yang menggunakan metode layanan medis yang terpisah bagi perempuan dan laki-laki.
"Taiwan terus menciptakan lingkungan ramah yang cocok untuk wisata muslim, dan ini jelas merupakan pilihan pertama bagi teman-teman muslim untuk bepergian ke luar negeri," demikian TETO.
Baca juga: LIPI sarankan Indonesia agar belajar dari Taiwan soal wisata halal
Baca juga: Wisata ramah muslim di Taiwan disokong dua lembaga sertifikasi halal
Baca juga: Wisata ramah Muslim Taiwan targetkan 65 ribu turis Indonesia
Baca juga: LIPI sarankan Indonesia agar belajar dari Taiwan soal wisata halal
Baca juga: Wisata ramah muslim di Taiwan disokong dua lembaga sertifikasi halal
Baca juga: Wisata ramah Muslim Taiwan targetkan 65 ribu turis Indonesia
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021