Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama Muhammad Ali Ramdhani menyerahkan bantuannya sebesar Rp150 juta untuk membantu pembangunan ruang kelas baru (Rakab) Pondok Pesantren Moderen Mahyajatul Qurra Lassang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.Partisipasi masyarakat menjadi bahagian besar dari pengembangan pendidikan Islam di Sulawesi Selatan, yang dibuktikan dengan terkumpulnya sumbangan masyarakat melalui Gerakan Sejuta Koin Wakaf Pendidikan senilai Rp390 juta
"Sungguh saya berbahagia menginjakkan kaki di sebuah wilayah yang Insya Allah diberkahi oleh Allah. Wilayah yang akan menjadi episentrum dari pengembangan peradaban islam untuk kawasan Indonsia timur," kata Muh Ali Ramdhani melalui keterangan di Makassar, Senin.
Bantuan itu diserahkannya langsung kepada pimpinan Pondok Pesantren Moderen MQ Lassang, KH Hafidh Zainal Mustafa didampingi Ketua DPRD Kabupaten Takalar Darwis Sijaya, Kakanwil Kemenag Sulsel KH Khaeroni dan Kakan Kemenag Takalar H.Muhammad.
Dia mengatakan kehadirannya di Kabupaten Takalar untuk bisa memberikan nilai-nilai keagamaan buat anak-anak bangsa agar kelak mereka dapat memimpin bangsa ini berada pada koridor-koridor yang benar.
Ia juga meyakini di masa depan akan banyak lahir ulama-ulama, pimpinan-pimpinan bangsa yang akan berkontribusi besar bagi bangsa, yang mana selama ini masih memegang fondasi ketatanegaraan pada ruang-ruang keagamaan.
Lebih lanjut Ali Ramdhani mengatakan bahwa Kementerian Agama Sulawesi Selatan telah melakukan hal yang luar biasa karena partisipasi masyarakat menjadi bahagian besar dari pengembangan pendidikan Islam di Sulawesi Selatan, yang dibuktikan dengan terkumpulnya sumbangan masyarakat melalui Gerakan Sejuta Koin Wakaf Pendidikan senilai Rp390 juta.
"Hari ini kita meletakkan batu pertama untuk madrasah dan ponpes. Tentu saja harus dibantu oleh semua pihak. Kami berkeinginan investasi-investasi yang diberikan oleh masyakat sebagai wujud kepercayaan masyarakat ini harus melahirkan insan yang memiliki keteguhan ilmu pada satu sisi dan kekokohan ilmu di bidang yang lain dan juga memiliki keterampilan hidup yang memadai," katanya.
Selain itu, ia juga mengapresiasi inovasi dan gagasan-gagasan Kakanwil Kemenag Sulsel, KH Khaeroni yang ingin menghadirkan madrasah yang bisa menyapa seluruh bagian masyatakat tanpa batas.
"Hari ini ada orang-orang yang berkebutuhan khusus yang perlu juga ditata ruang keagamaannya, sehingga kami ingin membangun Madrasah Luar Biasa pertama di Indonesia di Sulsel ini untuk anak-anak berkebutuhan khusus tersebut agar bisa memperoleh ruang dan mendapatkan kesempatan yang sama dengan anak-anak lainnya," demikian Muh Ali Ramdhani.
Baca juga: ACT berbagi pangan di Takalar
Baca juga: Wahdah Islamiyah bangun pesantren terpadu di Sulsel
Baca juga: ACT akan santuni 130 KK warga Pulau Lantangpeo Takalar
Baca juga: Pemprov kawal kepulangan santri Pesantren Gontor asal Sulsel
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021