Dilansir Reuters, Rabu, China telah memperketat regulasi di sektor internetnya, termasuk dengan kerajaan e-commerce Alibaba yang didirikan oleh miliarder Jack Ma yang menghadapi pengawasan ketat.
Baca juga: AS pertimbangkan Alibaba dan Tencent untuk diblokir
UC Browser tidak dapat diunduh di toko aplikasi Android yang dioperasikan oleh pembuat telepon utama China Huawei, Xiaomi Corp, dan Vivo mulai Selasa malam. Namun, peramban itu masih tersedia di toko aplikasi China Apple Inc.
UC Browser adalah satu di antara beberapa perusahaan China dan asing yang menjadi sasaran kritik karena berbagai masalah di acara prime time dua jam "315" yang populer di China Central Television (CCTV) pada Senin malam.
UC Browser, yang mengatakan memiliki lebih dari 400 juta pengguna aktif bulanan secara global, mengeluarkan permintaan maaf setelah pertunjukan dan mengatakan telah memulai penyelidikan dan memulai langkah-langkah korektif.
Pada Selasa, Alibaba merujuk pada pernyataan UC Browser sebagai tanggapan atas permintaan komentar tentang penghapusan peramban tersebut oleh toko aplikasi.
“Kami akan lebih memperkuat mekanisme pengawasan dan rasa tanggung jawab platform, dan memberikan pengguna layanan informasi berkualitas tinggi dengan standar yang lebih ketat. Kami mendesak pengguna untuk terus mengawasi kami,” kata UC Browser, Senin.
Huawei tidak segera menanggapi permintaan komentar. Xiaomi dan Vivo menolak berkomentar.
Platform internet menjadi bahan diskusi pada pertemuan pada hari Senin yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping dari pemimpin Partai Komunis yang bertanggung jawab atas urusan keuangan dan ekonomi.
“Beberapa perusahaan platform berkembang secara tidak teratur dan menanggung risiko; platform ekonomi tidak sepenuhnya berkembang dan memiliki kekurangan, dan kami memiliki masalah yang menonjol dari sistem regulasi yang tidak menyesuaikan dengan masalah ini,” bunyi hasil pertemuan oleh kantor berita resmi Xinhua.
Kementerian China juga meminta toko aplikasi besar pada hari Selasa untuk menghapus empat aplikasi yang disebutkan dalam acara CCTV karena menyesatkan pengguna agar mengunduh dan mengumpulkan informasi pribadi yang berlebihan.
Baca juga: Survei: 77 persen bisnis di Indonesia gunakan solusi TI berbasis cloud
Baca juga: Jack Ma dan anomali China
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021