Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Pusat, Wina Armada mengemukakan beberapa alasan yang membuat Usmar Ismail pantas untuk menjadi Pahlawan Nasional.
"Dia adalah perintis untuk semua hal di perfilman Indonesia, pertama dia lah yang meletakkan sinema Indonesia pertama, dibuat oleh orang Indonesia, kru orang Indonesia, semuanya lah, itulah film Indonesia pertama ("Darah dan Doa") dan ceritanya menarik," ujar Wina dalam forum "Sinergi Hari Film Nasional", Rabu.
Baca juga: Mengenang Bapak Film Nasional, Usmar Ismail
Baca juga: Kemendikbud minta insan film tiru semangat Usmar Ismail
Wina mengatakan selama ini belum ada pahlawan nasional yang berasal dari bidang kebudayaan, sebab rata-rata berasal dari dunia militer. Usmar Ismail sendiri memiliki latar belakang yang menarik, dia merupakan seorang tentara dan juga wartawan, bahkan pernah dianggap sebagai mata-mata oleh Belanda saat meliput peristiwa Perjanjian Linggar Jati.
Usmar Ismail juga merupakan orang yang membuat Festival Film Indonesia dan Festival Film Asia yang kemudian berkembang menjadi Festival Film Asia-Pasifik.
"Kedua adalah dia peletak sinema Indonesia di mata internasional, dia meletakkan sinema film Indonesia dikancah film internasional. Dia pejuang yang kemudian dilanjutkan oleh sineas-sineas lain," ujar Anggota Dewan Pers itu.
Menurut Wina, karya yang dihasilkan oleh Usmar Ismail merupakan film-film bermutu tapi juga disukai oleh masyarakat. Pada zaman itu, karya Usmar mampu mengalahkan Amerika bahkan mampu membuat cemas negara Adidaya itu.
"Masih banyak lagi jasa-jasa beliau termasuk yang mengangkat budaya dalam film-filmnya seperti 'Harimau Campak', itu ada kebudayaan Minang dan hampir semua film-filmnya bagus," kata Wina.
Wina sudah menyiapkan 13 kontainer yang berisi bukti-bukti bahwa Usmar Ismail memang pantas menjadi pahlawan nasional yang diserahkan ke Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP). Gelar pahlawan ini nantinya diberikan oleh Presiden.
"Dia perintis dalam segala hal di perfilman Indonesia sehingga layak menjadi pahlawan nasional. Jadi doakan saja, nanti diputuskan gelarnya," kata Wina.
Baca juga: Pemerintah pertimbangkan Usmar Ismail jadi pahlawan nasional
Baca juga: Usmar Ismail Bapak Film Nasional hadir di Google Doodle
Baca juga: Nia Dinata hadirkan versi musikal film karya Usmar Ismail
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021