Salah seorang narasumber yang dirahasiakan identitasnya, mengatakan kepada Reuters, ByteDance, perusahaan induk, ingin mengembangkan TikTok menjadi aplikasi interaksi sosial.
Fitur grup chat sudah ada di aplikasi TikTok versi China, Douyin, sejak 2019.
Grup chat ini akan membuat pengguna lebih lama berada di aplikasi TikTok, yang populer di kalangan remaja. Fitur grup chat ini juga akan mempermudah pemengaruh, influencer, berinteraksi dengan penggemar mereka.
Narasumber tersebut juga mengatakan TikTok sedang mengkaji kapan dan di mana fitur grup chat tersebut diluncurkan.
Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden menunda tuntutan untuk melarang aplikasi TikTok beroperasi di negara tersebut.
Sementara itu, berkaitan dengan divestasi TikTok di AS, Gedung Putih mengatakan tidak ada "langkah baru yang proaktif".
AS saat masih dipimpin Presiden Donald Trump menuduh TikTok berbahaya bagi keamanan nasional karena data pribadi pengguna di AS bisa diambil oleh pemerintah China, tuduhan yang sudah dbantah TikTok.
Baca juga: "Engagement" pengguna TikTok di Indonesia meningkat saat Ramadan
Baca juga: Kiat manfaatkan platform digital untuk iklankan produk UMKM
Baca juga: Empat lelaki ditahan usai buat konten TikTok di Masjid Raya Aceh
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021