• Beranda
  • Berita
  • Konektivitas digital diyakini permudah akses dan inovasi

Konektivitas digital diyakini permudah akses dan inovasi

19 Maret 2021 10:28 WIB
Konektivitas digital diyakini permudah akses dan inovasi
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata saat meninjau Program Percepatan Vaksinasi Grab di Sport Center Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/3/2021). ANTARA/kominfo.go.id
Kementerian Komunikasi dan Informatika menilai konektivitas digital bisa mendorong akses ke internet dan inovasi, seperti aplikasi telemedis.

"Saya juga menyambut baik, secara khusus hari ini ada Good Doctor (telehealth atau telemedisin), teknologi-teknologi aplikasi yang mampu mendorong sumber daya untuk berinovasi, Saya mendorong untuk kita bekerja secara kolaboratif, bersama-sama bergotong royong fokus mengatasi dan melaksanakan vaksinasi Covid-19 terhadap 181,5 juta rakyat Indonesia yang 36 juta diantaranya penduduk di Jawa Barat," kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate saat meninjau Program Percepatan Vaksinasi Grab di Sport Center Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, dikutip dari siaran pers, Jumat.

Terobosan lainnya dalam bidang kesehatan di masa pandemi ini, antara lain terlihat pada aplikasi PeduliLindungi, yang dikembangkan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo.

Baca juga: Kominfo: Startup berkontribusi terhadap ekonomi digital

Baca juga: Kominfo dukung Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia


Aplikasi ini membantu penelusuran (tracing), pelacakan (tracking) dan pengurungan (fencing) untuk memutus penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Melihat perkembangan teknologi digital tersebut, Johnny menyatakan dukungan kolaborasi penguatan ekosistem kesehatan digital untuk ditingkatkan dan direplikasi oleh pemangku kepentingan lainnya dengan kerja kolektif dan inovatif.

Pandemi virus corona mendorong percepatan pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Menurut Johnny, jika tidak dipercepat, pembangunan infrastruktur telekomunikasi bisa membutuhkan tujuh tahun.

"Itu berarti dengan semangat dan kemampuan Indonesia, ternyata kerjaan itu tujuh tahun bisa diselesaikan dalam satu kuartal. Kalau kita tahu bisa, demikian halnya infrastruktur TIK. Kalau diikuti di roadmap, baru bisa kita selesaikan di tahun 2032," kata Johnny.

Pada kuartal empat 2020 lalu, Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi atau BAKTI menyelesaikan penyediaan akses internet di 3.126 Puskesmas di Indonesia. Saat ini 13.011 fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia sudah terhubung ke internet.

Pembangunan infrastruktur telekomunikasi ditargetkan selesai pada 2022, pada tahun itu semua wilayah di Indonesia akan terjangkau sinyal 4G. 

Baca juga: Kominfo ingatkan tidak unggah sertifikat vaksinasi ke medsos

Baca juga: Indonesia inisiasi forum ekonomi kreatif di ASEAN

Baca juga: Menkominfo ajak masyarakat tidak termakan hoaks soal vaksinasi

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021