• Beranda
  • Berita
  • Bulog diminta tingkatkan penyerapan gabah petani

Bulog diminta tingkatkan penyerapan gabah petani

19 Maret 2021 15:15 WIB
Bulog diminta tingkatkan penyerapan gabah petani
Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (18/3/2021). ANTARA FOTO/ Reno Esnir.

Sekarang itu stok Bulog makin tipis. Stoknya saja tinggal 800 ribu ton. Itu pun ditopang oleh beras impor tahun 2018

Kalangan legislatif meminta Perum Bulog untuk meningkatkan penyerapan gabah petani dalam negeri untuk memenuhi stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang saat ini dinilai menipis yakni 800 ribu ton.

Anggota DPR Fraksi Golkar Robert J. Kardinal meyakini kebijakan pemerintah melakukan impor beras 1 juta ton pada tahun ini semata-mata untuk memastikan cadangan beras pemerintah tetap terjaga di masa pandemi ini.

Dia menegaskan impor dilakukan mengingat stok cadangan beras Bulog saat ini sudah menipis.

“Sekarang itu stok Bulog makin tipis. Stoknya saja tinggal 800 ribu ton. Itu pun ditopang oleh beras impor tahun 2018 ,” tegas Robert di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, stok beras di Bulog saat ini 800 ribu ton, namun banyak gudang BUMN pangan tersebut yang justru disewakan

"Bulog katanya mau tingkatkan serapan gabahnya, lah ini Januari-Maret 2021 saja serapannya cuma 70.940 ton. Ini dua bulan bekerja, masa serapannya cuma 70 ribuan ton,” katanya melalui keterangan tertulis.

Robert menyatakan sangsi, Bulog bisa memaksimalkan serapannya hingga April ini untuk memenuhi beras cadangan pemerintah sebagaimana diatur Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) maksimal 2 juta ton.

Menurutnya, impor beras tidak akan terjadi seandainya gudang Bulog penuh dengan beras petani.

Kalau pun impor beras dilakukan, sambung politisi Golkar ini, tidak mungkin sekaligus mendatangkan 1 juta ton, tapi dilakukan secara bertahap.

Di satu sisi, Bulog bisa mengoptimalkan tugasnya memaksimalkan serapan gabah petani sebagai cadangan beras pemerintah.

Saat ini, lanjutnya, tingkat penyerapan gabah oleh Bulog sangat rendah, dari target 300 ribu ton per bulan namun realisasinya hanya 70 ribu ton selama Januari - Maret.

Robert mengatakan sudah menjadi tugas pemerintah memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan terjangkau bagi masyarakat.

Di masa pandemi ini tentunya pemerintah tidak mau berspekulasi dan berupaya memastikan pangan tersedia di masyarakat dengan stok yang cukup dengan harga yang terjangkau.

Secara terpisah, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan stok beras Bulog saat ini mencapai 883. 585 ton yang terdiri dari CBP 859.877 ton dan beras komersial 23.708 ton.

Adapun realisasi pengadaan gabah atau beras Januari hingga 14 Maret ini sudah mencapai 70.940 ton.

Memasuki panen raya target penyerapan Maret-April untuk CBP sebesar 390 800 ton, tambahnya, sehingga diharapkan CBP pada akhir April sudah di atas 1 juta ton.

Baca juga: Ridwan Kamil usul impor beras ditunda jelang panen raya
Baca juga: Bulog mengaku kesulitan salurkan beras bila harus impor lagi
Baca juga: Asosiasi sebut belum ada alasan untuk impor beras

Pewarta: Subagyo
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021