Kegiatan itu digelar dalam rangka upaya pemulihan ekonomi nasional dengan memberdayakan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di setiap rangkaian kegiatannya.
"Ini untuk menodorong pemulihan ekonomi nasional, dan mendorong transformasi UMKM masuk ke ranah digital, sejauh ini sudah 12 juta UMKM kita yang terhubung ke platform digital," kata Teten di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Menurut Teten strategi yang ampuh untuk mulai memulihkan kembali ekonomi yakni dengan menggerakkan sektor pariwisata termasuk ekonomi kreatif di dalamnya.
Pasalnya, Jawa Barat sendiri menurutnya memiliki kekayaan budaya yang memiliki potensi luar biasa. Sehingga hal itu bisa dikembangkan menjadi industri pariwisata.
"Banyak pengalaman, contohnya banyak negara Eropa yang krisis itu dipulihkan dengan pariwisatanya, pariwisata itu cepat mendatangkan fresh money," kata Teten.
Sementara itu Ketua Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran Irawati Hermawan mengatakan Jafest 2021 sendiri digelar dengan menggunakan sarana digital maupun sarana luring.
Sepanjang lima hari penyelenggaraannya, menurutnya akan digelar digital expo ekonomi kreatif dan UMKM. Menurutnya ada sekitar 500 UMKM yang terlibat.
“Kami sudah mengkurasi sekitar 500 pelaku ekonomi kreatif, UMKM, hingga start up, nantinya yang akan kita tampilkan secara digital dalam digital platform. Kami berharap ada transaksi ekonomi Rp5 miliar hingga Rp10 miliar sepanjang acara berlangsung,” kata Irawati.
Penyelenggarakan kegiatan JaFest 2021, kata dia, akan diselenggarakan di lima daerah yaitu, Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Garut.
Baca juga: Teten dorong modernisasi UMKM dukung pariwisata nasional
Baca juga: Menkop UKM prediksi penjualan pakaian muslim capai Rp4,5 triliun
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021