• Beranda
  • Berita
  • Menkop UKM prediksi penjualan pakaian muslim capai Rp4,5 triliun

Menkop UKM prediksi penjualan pakaian muslim capai Rp4,5 triliun

18 Maret 2021 18:38 WIB
Menkop UKM prediksi penjualan pakaian muslim capai Rp4,5 triliun
Model mengenakan busana rancangan Silfia Nabila pada pembukaan Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (1/5/2019). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/pd.
Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Teten Masduki memprediksi belanja pakaian muslim akan terus meningkat hingga 2024 bahkan angkanya mencapai Rp4,5 triliun.

Berdasarkan data State of Global Islamic Economy Report 2020/2021, pandemi COVID-19 telah membuat nilai belanja produk busana muslim cukup terdampak dan mengalami penurunan besar 2,9 persen menjadi 268 miliar dolar Amerika atau senilai Rp3,9 triliun.

"Namun angka ini diprediksi pulih tahun 2021dan terus tumbuh hingga 2024 dan diprediksi mencapai 311 miliar dolar Amerika atau Rp4,5 triliun. Saya kira ini menjadi undangan untuk kita semua agar dapat mengoptimalkan tren baik ini," ujar Teten dalam pembukaan "Muslim Fashion Festival 2021" pada Kamis.

Baca juga: Pelaku fesyen muslim Indonesia alihkan fokus ke online

Baca juga: Fesyen busana muslim berkembang di tengah pandemi


Fesyen muslim atau modest fashion merupakan salah satu keunggulan dari Indonesia. Berdasarkan data Global Ecomonic Indicators, penjualan busana muslim Indonesia memiliki poin sebesar 34,26 mengungguli rata-rata global.

"Artinya Indonesia saat ini berpotensi menjadi pemimpin kelas ini (busana muslim) ini tentunya tidak lepas dari kontribusi Indonesia Fashion Chamber dan seluruh perancang, pengusaha serta stakeholder mode di seluruh Indonesia," kata Teten.

Teten mengatakan pemerintah akan terus mendukung dan mendorong para pelaku industri fesyen muslim untuk mengembangkan bisnisnya ke dunia internasional dan membawa festival busana muslim agar lebih dikenal dunia.

Hal ini sesuai dengan pencanangan Wakil Presiden RI, K.H. Ma'ruf Amin bahwa Indonesia harus menjadi produsen produk halal terbesar di dunia.

Teten berharap agar para pelaku industri kreatif bisa mempresentasikan karyanya dengan baik dan dapat mengembangkan sisi bisnis serta penjualannya.

Selain itu, Teten juga mengajak pelaku dan konsumen untuk lebih mempunyai tanggung jawab melalui konsep berkelanjutan dan kecintaan pada produk lokal.

"Untuk menjadi pusat mode muslim dunia kita perlu melakukan promosi terpadu, bukan hanya di dalam negeri tapi di luar negeri sehingga positioning Indonesia sebagai pusat mode muslim dunia diakui," kata Teten.

Baca juga: Kemenparekraf gelar "Modest Fashion Funders Fund 2021"

Baca juga: Dorong industri, Kemenparekraf gelar Modest Fashion Founders Fund 2021

Baca juga: "Sustainable fashion" yang inklusif hadir di ISEF 2020

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021