• Beranda
  • Berita
  • Pengamat: Regulasi berbasis sains efektif atasi masalah industri rokok

Pengamat: Regulasi berbasis sains efektif atasi masalah industri rokok

22 Maret 2021 14:55 WIB
Pengamat: Regulasi berbasis sains efektif atasi masalah industri rokok
Petugas Kantor Bea dan Cukai memeriksa dan mendata cairan rokok elektrik (Vape Liquid) disalah satu outlet penjualan di Blitar, Jawa Timur, Kamis (19/7). ANTARA /Irfan Anshori.

Keputusan pemerintah mengatur produk HPTL melalui penetapan tarif cukai yang terpisah dari rokok patut diapresiasi. Ini menunjukkan ada dukungan pemerintah bagi kehadiran industri HPTL.

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Satria Aji Imawan mengatakan regulasi terkait penetapan tarif cukai industri hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) belum cukup untuk mengalihkan perokok dewasa ke produk HPTL.

Masyarakat membutuhkan akses terhadap informasi akurat dan lebih komprehensif yang bersumber dari sains dan hasil kajian ilmiah terhadap produk tersebut.

“Keputusan pemerintah mengatur produk HPTL melalui penetapan tarif cukai yang terpisah dari rokok patut diapresiasi. Ini menunjukkan ada dukungan pemerintah bagi kehadiran industri HPTL,” kata Aji dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Baca juga: Asosiasi minta pemerintah beri informasi akurat untuk produk HPTL

Namun menurutnya, dukungan tersebut perlu diperkuat lagi dengan menerbitkan regulasi khusus yang dapat memberikan dampak positif dari sisi kesehatan, khususnya bagi para perokok dewasa.

Aji menambahkan untuk mendorong peralihan perokok dewasa dari rokok ke produk HPTL, pemerintah perlu menciptakan regulasi yang inovatif, yang disusun mengacu pada fakta-fakta yang bersumber dari sains dan hasil kajian ilmiah.

Negara lain seperti Jepang, Inggris, dan Selandia Baru, pemerintahnya turut mendukung HPTL dengan merumuskan regulasi yang berdasarkan sains dan hasil kajian ilmiah.

“Implementasi dari regulasi tersebut seharusnya turut menjadi rujukan bagi Pemerintah Indonesia dalam menyusun regulasi karena terbukti dapat membantu menurunkan jumlah perokok,” tegasnya.

Baca juga: Kontribusi cukai naik, legislator dorong insentif bagi industri HPTL

Nantinya, regulasi tersebut harus mencakup informasi yang akurat, peringatan kesehatan yang sesuai dengan profil risikonya, serta pelarangan penggunaan produk oleh anak di bawah usia 18 tahun.

“Tanpa ada regulasi yang inovatif, akan sangat sulit untuk mendorong peralihan tersebut. Di sinilah peran penting pemerintah,” ucapnya.

Sesungguhnya ada ruang bagi Pemerintah Indonesia untuk menerbitkan regulasi baru tentang HTPL mengingat regulasi yang ada saat ini baru mengatur dari aspek cukai.

Aji optimistis bahwa regulasi yang inovatif bagi produk HPTL dapat diwujudkan sehingga HPTL dapat menjadi salah satu solusi untuk menurunkan angka perokok di Indonesia yang masih tinggi.

“Produk HPTL dapat menjadi salah satu solusi bagi masalah rokok di Indonesia. Kekosongan regulasi ini dapat menjadi kesempatan besar bagi pemerintah untuk merumuskan dan menerbitkan regulasi yang ideal sebagai sarana sosialisasi dalam mendorong peralihan perokok dewasa ke produk HPTL dalam skala yang besar,” tutupnya.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021