• Beranda
  • Berita
  • Gadis berusia 7 tahun tewas tertembak, Myanmar lakukan aksi mogok

Gadis berusia 7 tahun tewas tertembak, Myanmar lakukan aksi mogok

24 Maret 2021 12:53 WIB
Gadis berusia 7 tahun tewas tertembak, Myanmar lakukan aksi mogok
Warga berduka cita saat menghadiri pemakaman Thet Paing Soe, yang ditembak dan dibunuh dalam protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar (20/3/2021).  ANTARA FOTO/REUTERS / Stringer/aww.

Tidak boleh keluar, toko tutup, tidak bekerja. Semua tutup. Hanya untuk satu hari,

Aktivis Myanmar merencanakan lebih banyak protes anti kudeta pada  Rabu, termasuk pemogokan diam-diam dengan banyak bisnis untuk tutup dan seruan kepada orang-orang untuk tinggal di rumah.

Hal itu dilakukan setelah seorang gadis berusia tujuh tahun tewas di rumahnya ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan selama penumpasan  di Mandalay.

Para pengunjuk rasa pro demokrasi juga mengadakan lebih banyak upacara lilin malam termasuk di distrik ibu kota komersial Yangon dan di Thahton di Negara Bagian Mon.

Upacara lilin malam itu dilakukan setelah staf pada upacara pemakaman di Mandalay mengatakan kepada Reuters pada Selasa (23/3) bahwa seorang gadis berusia tujuh tahun telah meninggal karena luka peluru - korban termuda sejauh ini dalam penumpasan terhadap  oposisi yang menentang  kudeta 1 Februari.

Baca juga: EU akan beri sanksi pada 11 orang yang terlibat kudeta Myanmar
Baca juga: Militer Thailand bantah pasok beras ke tentara Myanmar


Tentara menembak ayahnya tetapi mengenai gadis yang duduk di pangkuannya di dalam rumah mereka, kata saudara perempuannya kepada media Myanmar Now.

Dua pria juga tewas di distrik itu, katanya.

Pihak militer tidak segera mengomentari insiden tersebut.

Aktivis pro demokrasi mengubah taktik dan berencana untuk mengadakan pemogokan diam-diam pada Rabu.

"Tidak boleh keluar, toko tutup, tidak bekerja. Semua tutup. Hanya untuk satu hari," kata Nobel Aung, seorang ilustrator dan aktivis kepada Reuters.

Unggahan di media sosial menunjukkan berbagai usaha mulai dari transportasi daring hingga apotek yang rencananya akan ditutup.

Junta menghadapi kecaman internasional karena melakukan kudeta yang menghentikan transisi lambat Myanmar menuju demokrasi dan karena penindasan mematikan terhadap protes.

Sumber : Reuters

Baca juga: 164 orang tewas, junta Myanmar salahkan pengunjuk rasa
Baca juga: Pengunjuk rasa Myanmar lanjutkan protes sepanjang malam

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021