Penyelenggaraan diklat 3 in 1 kali ini diikuti 6.448 peserta dari 16 provinsi dan 70 kabupaten/kota
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) 3 in 1 berbasis kompetensi di tujuh balai diklat industri (BDI) secara virtual.
Diklat tersebut sebagai wujud nyata peran serta pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja industri kompeten sesuai kebutuhan industri, sekaligus menekan angka pengangguran dan meningkatkan kompetensi SDM agar siap bersaing.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memaparkan penyelenggaraan diklat 3 in 1 sebagai salah satu langkah penanggulangan dampak pandemi COVID-19 melalui penyerapan tenaga kerja dan pengurangan jumlah PHK di industri.
"Selain itu, sahabat-sahabat kita para penyandang disabilitas juga mendapatkan diklat sebagai calon tenaga kerja pada berbagai sektor industri di Indonesia. Hal ini menunjukkan negara hadir untuk seluruh elemen masyarakat dan Kementerian Perindustrian selalu mendorong industri yang ramah bagi penyandang disabilitas," katanya lewat keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Menperin Agus menyampaikan dengan tersedianya tenaga kerja industri kompeten diharapkan utilitas industri dapat kembali meningkat.
Baca juga: BPSDMI Kemenperin gelar pelatihan SDM untuk dorong industri nasional
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan menjelaskan diklat 3 in 1 yang dibuka pada Rabu ini diselenggarakan secara serentak oleh tujuh BDI bagi peserta yang akan ditempatkan bekerja di berbagai sektor industri.
Penyelenggaraan diklat 3 in 1 kali ini diikuti 6.448 peserta dari 16 provinsi dan 70 kabupaten/kota..
"Diklat 3 in 1 ini juga melibatkan 83 industri dan 32 dinas kabupaten/kota," papar Arus.
Diklat-diklat 3 in 1 yang resmi dibuka meliputi diklat operator mesin dan peralatan produksi pabrik kelapa sawit, operator produksi olahan makanan dan operator material handling di BDI Medan dengan diikuti 950 orang.
Kemudian, diklat operator junior custom made wanita, pembuatan tenun datar dengan alat tenun, pembuatan hiasan busana dengan alat jahit tangan dan batik tulis di BDI Padang untuk 530 peserta.
Diklat operator mesin industri garmen, operator tekstil, dan supervisor garmen di BDI Jakarta dengan peserta sebanyak 980 orang.
Lalu, diklat operator jahit upper alas kaki, assembling alas kaki, operator jahit karung jumbo plastik, operator looming plastik, upskilling jahit karung jumbo, upskilling looming plastik dan finishing furniture di BDI Yogyakarta dengan 1.705 peserta.
Diklat operator garmen, quality control garmen, telematika dan pengelasan di BDI Surabaya dengan peserta 1.075 orang; diklat animasi, desain grafis, desain produk kreatif, barista dan digital marketing di BDI Denpasar dengan peserta 558 orang; serta diklat desain kemasan produk pangan, aneka olahan ikan, aneka olahan cokelat, barista dan pengolahan ikan tuna segar di BDI Makassar dengan peserta 650 orang.
"Pelaksanaan diklat 3 in 1 ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja calon tenaga kerja yang akan bekerja di industri maupun memulai wirausaha baru, menyiapkan tenaga kerja tersertifikasi yang kompeten dan memiliki daya saing serta untuk menanggulangi dan membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi COVID-19," ungkap Arus.
Perusahaan industri yang menjadi lokasi pelatihan dipastikan telah memiliki izin operasional mobilitas kegiatan industri (IOMKI) sesuai Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 7 Tahun 2020 tentang Izin Operasional Pabrik dalam Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat COVID-19.
Baca juga: Balai Diklat Industri Kemenperin gelar program inkubator bisnis
Baca juga: Menperin beri motivasi peserta diklat IKM di Makassar
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021