Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan penataan kawasan kumuh Sakai-Sambaiyan di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.Pada Januari 2021, telah diresmikan tiga TPS3R yang berada di tiga kelurahan
"Program kota tanpa kumuh merupakan wujud kolaborasi antara Kementerian PUPR dan pemda dalam mendorong dan memberdayakan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasannya," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Penataan kawasan kumuh Sakai-Sambaiyan mencakup lima lokasi yakni di Pringsewu Barat, Pringsewu Selatan, Pringsewu Utara, Podomoro, dan Sidoharjo dengan anggaran pada 2020-2021 sebesar Rp25,83 miliar.
Untuk pekerjaannya dilakukan kegiatan berupa pembangunan tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recycle (TPS3R), TPS terpadu (TPST), sumur bor, pekerjaan lansekap dan utilitas, pembangunan jalan beton, talut, dan gorong-gorong.
Pada Januari 2021, telah diresmikan tiga TPS3R yang berada di tiga kelurahan, yaitu Pringsewu Barat, Pringsewu Utara, dan Pringsewu Selatan oleh Bupati Pringsewu Sujadi.
Peresmian TPS3R tersebut ditandai penyerahan kunci bangunan kepada masing-masing pengelola TPS3R, serta uji coba pengoperasian mesin pengolahan sampah, yang dipusatkan di TPS3R Pringsewu Barat.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Lampung Kementerian PUPR Maria Doeni Isa berharap melalui pembangunan tiga TPS3R Pringsewu ini, selain dapat menuntaskan permasalahan kumuh di Kabupaten Pringsewu, diharapkan dapat menjadi destinasi wisata edukasi sampah, dan pemanfaatan sampah untuk menjadi keterampilan.
"Pada tahun 2021 ini akan dilaksanakan juga pembangunan TPST di Pekon Podomoro dan Sidoharjo. Hal ini tak terlepas dari komitmen Pemkab Pringsewu dalam rangka mewujudkan nol persen kawasan kumuh di Kabupaten Pringsewu," ujar Isa.
Pembangunan yang telah rampung pada kegiatan skala kawasan tersebut, dikatakan Isa, di antaranya adalah tiga gedung TPS3R, tiga titik sumur bor, landscape dan utilitas, jalan rigid beton sepanjang 2,628 km yang terbagi di Pringsewu Barat (657 meter), Pringsewu Utara (1,113 km) dan Pringsewu Selatan (856 meter), kemudian talut, serta gorong-gorong yang tersebar di tiga kelurahan.
Baca juga: Kementerian PUPR: Bendungan Margatiga ditargetkan selesai akhir tahun
Baca juga: Kementerian PUPR bangun rusunawa dan embung di Universitas Lampung
Baca juga: Kementerian PUPR: Program bedah rumah di Lampung capai 30 persen
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021