Menurut pernyataan itu, masyarakat diminta untuk tidak menyimpulkan soal kematian tersebut, yang masih diselidiki. Disebutkan pula bahwa perempuan itu mengidap penyakit kardiovaskular kronis dan penyakit bawaan lainnya.
Sembilan orang diberikan vaksin dengan pengiriman yang sama pada hari bersamaan pula dan mereka tidak memiliki efek samping, katanya.
Militer Ukraina pada Selasa (23/3) menyebutkan bahwa salah seorang anggota militer perempuan meninggal dua hari setelah menerima vaksin CoviShield, namun penyebab kematian tersebut masih belum ditentukan.
Melalui pernyataan militer mengungkapkan anggota tersebut tiba-tiba tidak sadarkan diri, meski tidak memiliki keluhan sebelumnya.
Kasus ini merupakan kematian pertama yang dilaporkan sejak Ukraina memulai vaksinasi COVID-19 pada Februari usia menerima pengiriman pertama 500.000 dosis vaksin CoviShield, vaksin AstraZeneca versi India.
Sumber: Reuters
Baca juga: Militer Ukraina sebut anggotanya meninggal usai divaksin CoviShield
Baca juga: Ukraina resmi larang pendaftaran vaksin COVID Rusia
Baca juga: Vaksin pertama di bawah COVAX bisa sampai Ukraina Februari
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021