Anggota senior parlemen Ukraina Mykhailo Radutskyi mengatakan pengiriman gelombang pertama vaksin COVAX itu bisa berjumlah 210.000 dosis, yang bisa saja berupa vaksin Moderna, Pfizer atau AstraZeneca.
Ukraina, yang mencatat sekitar 1,2 juta kasus infeksi virus corona dan 21.499 kematian akibat COVID-19, telah setuju untuk membeli beberapa vaksin dari China.
Uni Eropa telah berjanji untuk membantu Ukraina mendapatkan vaksin virus corona secepat mungkin, kata kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Kamis malam (21/1).
Zelenskiy menerima jaminan dukungan (penyediaan vaksin COVID) dalam sepucuk surat dari Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel, kata kantor Zelenskiy dalam sebuah pernyataan.
"Pesan surat itu menekankan bahwa Ukraina dapat mengandalkan solidaritas Uni Eropa dalam memperoleh vaksin untuk melawan virus corona. Uni Eropa mengambil langkah untuk memastikan akses untuk Ukraina mendapatkan vaksin secepat mungkin," kata pernyataan itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: WHO: Pengiriman vaksin COVID program COVAX dapat dimulai Januari ini
Baca juga: Menteri kesehatan Ukraina positif COVID-19
Indonesia-Ukraina Sepakati Empat Perjanjian Kerja Sama
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021