• Beranda
  • Berita
  • Stellantis dan Nio memangkas produksi karena kekurangan chip

Stellantis dan Nio memangkas produksi karena kekurangan chip

27 Maret 2021 08:24 WIB
Stellantis dan Nio memangkas produksi karena kekurangan chip
Logo perusahaan hasil merger FCA dan PSA, Stellantis. (ANTARA/FCA)
Stellantis NV dan pembuat kendaraan listrik China Nio menjadi produsen mobil terbaru yang mengumumkan pengurangan produksi sebagai akibat dari kekurangan chip semikonduktor global.

Stellantis pada Jumat (26/3) mengatakan bahwa akan menghentikan sementara produksi di dua pabrik perakitan di Kanada, satu di Meksiko dan dua di Amerika Serikat karena kekurangan   global.

Dilansir Reuters, Sabtu, penghentian produksi akan dimulai minggu depan hingga awal atau pertengahan April.

Pabrik yang terpengaruh adalah fasilitas perusahaan di Toluca, Meksiko yang memproduksi Jeep Compass, fasilitas perakitan Windsor di Ontario yang membangun minivan Chrysler Pacifica, sebuah pabrik di Illinois yang membuat SUV Jeep Cherokee, pabrik di Michigan yang membuat pikap Ram 1500 Classic, dan pabrik lainnya di Ontario yang membuat Chrysler 300, Dodge Charger, serta Dodge Challenger.

Baca juga: Stellantis, buah merger Fiat Chrysler dan Peugeot

Baca juga: Fiat Chrysler-PSA ganti nama jadi "Stellantis"


Stellantis tidak merinci berapa lama penutupan akan berlangsung, tetapi serikat pekerja lokal di Windsor mengatakan pabrik minivan akan menghentikan produksi selama empat minggu mulai hari Senin.

Sementara itu, Nio, salah satu penantang utama Tesla, yang mendominasi pasar kendaraan listrik (EV) di China, mengatakan akan menghentikan produksi selama lima hari kerja di pabrik Hefei dan memangkas perkiraan pengiriman kuartal pertama sebanyak 1.000 kendaraan.

Saham Nio, yang membuat kendaraan listrik sport ES8 dan ES6, mengakhiri hari dengan turun 4,8 persen di New York Stock Exchange.

Ford Motor, Honda Motor, General Motors, dan Volkswagen termasuk di antara pembuat mobil yang lengah oleh kekurangan tersebut, memaksa banyak pihak untuk menahan produksi bahkan ketika permintaan mobil meningkat selama pandemi.

Kekurangan chip telah merugikan industri otomotif global di mana 130.000 kendaraan dalam produksi "hilang". Firma riset AutoForecast Solutions memperkirakan dampak terberat terjadi di Amerika Utara, dengan 74.000 unit "hilang", dan Eropa Barat dengan 35.000 "hilang".

Kelangkaan chip juga merupakan akibat dari meningkatnya permintaan dari industri elektronik konsumen karena orang-orang bekerja dari rumah dan memainkan lebih banyak video game selama krisis. Sanksi terhadap perusahaan teknologi China juga berperan.

Baca juga: Stellantis buka investasi untuk perkuat Alfa Romeo dan Lancia

Baca juga: Fiat Chrysler dan Peugeot resmi jadi Stellantis

Baca juga: Disetujui pemegang saham, merger FCA-PSA di depan mata

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021