"Kesetaraan dalam keluarga dan pembagian peran yang seimbang antara ayah dan ibu merupakan hal yang krusial dalam pengasuhan. Jika pengasuhan hanya dibebankan pada ibu saja, maka akan memengaruhi pola pikir anak menjadi bias gender sehingga budaya patriarki terus langgeng hingga lintas generasi. Secara psikologis, keterlibatan ayah dalam pengasuhan juga akan berdampak pada tumbuh kembang anak yang maksimal," ujar Menteri PPPA Bintang Puspayoga melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.
Hal ini disampaikan Menteri Bintang sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo mengenai peran ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak.
Saat ini peran teknologi semakin dekat dengan kehidupan, tidak terkecuali dengan anak pada masa pandemi COVID-19. Namun demikian, Menteri Bintang menegaskan bahwa peran orang tua tidak dapat tergantikan oleh teknologi, secanggih apapun itu.
Orang tua pun diminta lebih jeli dan hati-hati dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak di era digital ini.
"Ingat, anak adalah peniru ulung. Panutan utama anak seyogyanya adalah orangtua, bukan teknologi. Oleh karenanya, orang tua sebagai pengasuh utama harus memiliki literasi digital yang mumpuni dan perlu beradaptasi dengan menerapkan digital parenting. Orang tua harus turut mendampingi anak dalam penggunaan teknologi informasi dan memastikan konten yang diakses anak, aman," kata Bintang.
Bintang juga mengingatkan dalam situasi pandemi COVID-19, orang tua memiliki peran penting sebagai panutan atau teladan dalam melaksanakan protokol kesehatan sehingga anak pun dapat disiplin menerapkannya.
Survei yang dilakukan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait situasi pengasuhan anak di masa pandemi COVID-19 mengungkapkan bahwa ibu lebih banyak berperan dalam upaya mengedukasi anak-anaknya terkait protokol kesehatan.
Selain itu, ibu juga lebih berperan dalam mendampingi anak-anaknya ketika belajar. Namun demikian, Ketua KPAI Susanto mengatakan apresiasi tetap harus diberikan kepada ayah yang juga turut mengedukasi anak-anaknya terkait protokol kesehatan serta mendampingi anak-anak mereka dalam belajar dan beraktivitas.
"Peran ibu dan ayah sangat positif bagi pengasuhan dan perlindungan anak. Jika pengasuhan anak hanya diperankan oleh ayah atau ibu saja, maka akan berdampak bagi perkembangan anak. Ketidakhadiran ayah dalam ruang-ruang keluarga, baik secara psikologis maupun fisik akan berdampak pada kemampuan dan keterampilan sosial anak, kemandirian anak dan kematangan anak di masa perkembanganya," tutur Susanto.
Baca juga: Menteri PPPA minta perempuan Indonesia tidak berhenti belajar
Baca juga: Pandemi COVID-19 akibatkan kesenjangan sosial perempuan makin nyata
Baca juga: Tiga policy brief Komnas Perempuan wujudkan perlindungan perempuan
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2021