• Beranda
  • Berita
  • Orient Riwu Kore akui paspor Amerika Serikat miliknya berakhir 2027

Orient Riwu Kore akui paspor Amerika Serikat miliknya berakhir 2027

29 Maret 2021 16:43 WIB
Orient Riwu Kore akui paspor Amerika Serikat miliknya berakhir 2027
Pada sidang lanjutan sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sabu Raijua yang digelar Mahkamah Konstitusi (MK) secara daring di Jakarta, Senin. ANTARA/Muhammad Zulfikar.
Bupati terpilih Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan status kewarganegaraan ganda Orient P Riwu Kore mengakui paspor Amerika Serikat miliknya akan berakhir pada 2027.

Pada sidang lanjutan sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sabu Raijua yang digelar Mahkamah Konstitusi (MK) secara daring di Jakarta, Senin, Hakim Enny Nurbangsih mempertanyakan masa berlaku paspor milik Orient.

"Berakhir 2027 yang mulia," jawab Orient P Riwu Kore saat ditanya Hakim MK Enny Nurbaningsih.

Baca juga: MK: Pengecekan KTP-e Orient baru setengah langkah
Baca juga: KPU Sabu Raijua duga kewarganegaraan ganda Orient karena Bawaslu lalai
Baca juga: Kuasa Hukum: KPU tidak cermat loloskan WNA sebagai calon bupati


Pada sidang tersebut, Orient P Riwu Kore juga diketahui terakhir kali meninggalkan Amerika Serikat pada Maret 2019.

Masih perihal paspor, Majelis Hakim Prof Saldi Isra juga mempertanyakan ketika meninggalkan Amerika Serikat Orient P Riwu Kore menggunakan paspor Indonesia atau Amerika Serikat.

"Pak Orient terakhir meninggalkan Amerika itu pakai paspor Amerika Serikat atau pakai paspor Indonesia?" tanya Hakim Saldi.

Melalui sambungan video konferensi, Orient Kore menjawab menggunakan paspor Indonesia. Untuk membuktikan kesahihan jawaban Orient tersebut, Prof Saldi Isra meminta agar perwakilan Orient mengirimkan bukti fotokopi paspor yang digunakan saat meninggalkan negeri Paman Sam tersebut.

Sebelumnya, kuasa hukum Bupati terpilih Kabupaten Sabu Raijua Orient P Riwu Kore, Paskaria Tombi menjelaskan perihal perolehan kewarganegaraan Amerika Serikat oleh kliennya merupakan murni pemenuhan persyaratan administrasi pekerjaan dan bukan berdasarkan keinginan hati.

"Sebagai warga negara Indonesia yang bekerja di Amerika Serikat sejak 1997 dan kemudian menikah dengan warga negara Amerika Serikat pada 2000 maka berlandaskan pernikahan tersebut ia memperoleh 'Green Card'," kata dia.

Kemudian pada 2006 Orient mulai bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kapal tempur dan kapal minyak untuk angkatan laut Amerika Serikat. Berdasarkan pekerjaan yang tergolong rahasia tersebut, maka setiap karyawan yang bekerja diwajibkan memperoleh kewarganegaraan Amerika Serikat.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021