Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat memperkenalkan film dokumenter lewat kegiatan Festival Film Dokumenter (Dokufes 2021) di empat kota di daerah itu bagi pelajar dan mahasiswa serta komunitas film.akan mendorong lahirnya sineas-sineas baru
Kepala Bidang Kesenian dan Diplomasi Budaya, Dinas Kebudayaan Sumatera Barat (Sumbar), Ilfitra di Padang, Selasa mengatakan pengenalan tentang festival itu digelar melalui roadshow (tur keliling) empat kota yang dimulai sejak 26 Maret 2021.
"Roadshow digelar mulai dari Kota Padang Panjang, Payakumbuh, Kota Solok, dan berakhir di Padang," kata Ilfitra.
Ia menjelaskan tur keliling itu digelar untuk memperkenalkan Festival Film Dokumenter dan menjelaskan petunjuk teknis dalam pelaksanaannya.
"Roadshow ini juga diharapkan dapat merekrut peserta yang akan ikut Workshop Perfilman sesuai dengan kriterianya," katanya.
Baca juga: Sandiaga Uno ingatkan insan film agar lebih berani bikin gebrakan baru
Ilfitra menambahkan dengan adanya Festival Film Dokumenter, pihaknya menjawab kegelisahan para sineas dan pembuat film, karena di Sumbar sendiri belum ada ruang yang memadai untuk film dokumenter.
Dengan digelarnya Dokufes 2021, pihaknya berharap para sineas dan pembuat film bisa berkarya dengan tetap menggali nilai-nilai kebudayaan khususnya di Sumbar.
Festival itu, kata Ilfitra, juga diharapkan dapat memberikan apresiasi, edukasi dan pengarsipan budaya yang merupakan salah satu upaya untuk melestarikan kebudayaan.
Sementara sineas muda Minang, Ferdinand Almi mendukung kegiatan Festival Film Dokumenter yang digelar Dinas Kebudayaan Sumbar.
"Kegiatan ini bagus dan akan mendorong lahirnya sineas-sineas baru di Sumatera Barat," katanya.
Menurutnya, film dokumenter proses syutingnya tidak serumit film fiksi, dan akan lebih maksimal bila digelar dalam rangka mempromosikan budaya.
"Sebaiknya pelatihan-pelatihan seperti workshop ini yang diperbanyak, karena mereka yang kebanyakan pelajar dan mahasiswa akan belajar dari dasar, dari pengemasan ide, naskah, hingga produksi," kata sutradara film Salisiah Adaik itu.
Baca juga: "Jangan Sendirian" hadirkan konsep film horor baru di Tanah Air
Seorang peserta tur keliling mewakili SMKN 2 Padang Panjang, Habib mengaku mendapat ilmu baru saat mengikuti pengenalan tentang film dokumenter tersebut.
"Roadshow ini menambah wawasan juga bagi kami karena dunia film ini baru saya kenal, mudah-mudahan setelah workshop kami bisa membanggakan nama sekolah," katanya.
Sementara itu, Putri, mahasiswi IAIN Batusangkar baru pertama kali mengikuti kegiatan terkait dengan film dokumenter dan sangat antusias mengikutinya.
"Saya baru pertama kali mengenal tentang film ini, khususnya film dokumenter, yang ternyata harus lebih banyak observasi mendalam dan mencari narasumber yang valid," katanya.
Dinas Kebudayaan Sumatera Barat menggelar Festival Film Dokumenter sebagai upaya peningkatan kualitas dan kreativitas produksi komunitas film dan sineas khususnya di provinsi itu dan pada umumnya se-Indonesia.
Kegiatan tersebut digelar mulai Maret hingga puncaknya pada 1 Oktober 2021, meliputi roadshow dan workshop film dokumenter, grand final dan diskusi film.
Festival film itu mengangkat tema "Pahlawan Kebudayaan“, menceritakan realita seseorang atau kelompok yang selama ini berbuat untuk masyarakat banyak dalam pelestarian budaya.
Baca juga: Hari Film Nasional, sineas diharapkan makin berinovasi
Baca juga: Gina S Noer: Hari Film Nasional harus dirayakan
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021