• Beranda
  • Berita
  • Tagana tanam 20 ribu bibit mangrove di Pangandaran

Tagana tanam 20 ribu bibit mangrove di Pangandaran

30 Maret 2021 21:06 WIB
Tagana tanam 20 ribu bibit mangrove di Pangandaran
Personel Tagana tanam pohon magrove di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (30/3/2021). (ANTARA/HO-Tagana)

Kemensos menyiapkan 2,7 juta bibit pohon mangrove yang disebar di seluruh Indonesia dengan cara penanaman gotong royong melibatkan Tagana daerah masing-masing

Kementerian Sosial melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) melakukan penanaman 20 ribu bibit pohon mangrove di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat untuk memulihkan ekosistem pesisir sekaligus meminimalisasi dampak megathrust.

"Penanaman ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya ancaman bahaya megathrush yang diperkirakan akan terjadi, hal ini juga untuk melakukan pemulihan ekosistem pesisir, khusus untuk Pangandaran kita tanam sebanyak 20 ribu bibit," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos Safii Nasution melalui siaran pers di Pangandaran, Selasa.

Kementerian Sosial menyiapkan 2,7 juta bibit pohon mangrove yang disebar di seluruh Indonesia dengan cara penanaman gotong royong melibatkan Tagana daerah setempat.

Ia menyampaikan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang memiliki peran sangat penting bagi kehidupan manusia, untuk itu perlu dirawat bersama.
Baca juga: 1.000 nelayan Pangandaran dilatih keterampilan hadapi megathrust
Baca juga: TAGANA tanam 2,7 juta mangrove minimalisir dampak "megathrust"


"Semoga masyarakat dapat menjaga dan merawat bibit mangrove yang ditanam, serta dapat merasakan manfaat keberadaan ekosistem mangrove," katanya.

Safii menyampaikan kegiatan penanaman mangrove tersebut dalam rangka hari ulang tahun ke-17 Tagana dengan puncak acara peringatan dipusatkan di Kabupaten Pangandaran.

Selain penanaman bibit mangrove, kata Safii, Kemensos juga melakukan peningkatan kapasitas tiga kemampuan dasar penyelamatan yang harus dimiliki Tagana yakni vertical rescue, water rescue, dan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD).

"Semua materi ini kita berikan kepada seluruh personel Tagana sebagai bekal mereka untuk terjun ke lokasi bencana, jika ada yang kena bencana dan kebetulan hanya ada personel Tagana di sana maka dia bisa memberikan pertolongan pertama sebelum tim medis dan SAR datang," kata Safii.
Baca juga: Menteri Trenggono puji kebun pembibitan mangrove di Lombok

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021