• Beranda
  • Berita
  • Pendataan Keluarga di Yogyakarta gunakan "smartphone"

Pendataan Keluarga di Yogyakarta gunakan "smartphone"

31 Maret 2021 20:14 WIB
Pendataan Keluarga di Yogyakarta gunakan "smartphone"
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Yogyakarta Edy Muhammad (Eka AR)

Tidak ada formulir kertas yang harus diisi manual, petugas akan menggunakan 'smartphone' 

Petugas Program Pendataan Keluarga 2021 di Kota Yogyakarta akan menggunakan "smartphone" atau telepon selular pintar dalam melaksanakan tugasnya sehingga hasilnya langsung terhubung dengan "server" atau peladen di tingkat regional.

“Tidak ada formulir kertas yang harus diisi secara manual, petugas akan menggunakan 'smartphone' untuk pendataan. Ini akan memudahkan dan mempercepat pendataan,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Kota Yogyakarta Edy Muhammad di Yogyakarta, Rabu.

Di Kota Yogyakarta terdapat 97.242 keluarga yang akan menjadi sasaran pendataan. Data tersebut merupakan hasil pemetaan keluarga yang dilakukan pada 2020 oleh kader KB maupun penyuluh KB di wilayah.

Baca juga: BKKBN lakukan Pendataan Keluarga 2021 untuk potret kondisi keluarga

Program Pendataan Keluarga 2021 dilakukan berdasarkan domisili penduduk sehingga warga yang tidak memiliki KTP atau KK Kota Yogyakarta tetap akan masuk dalam sasaran pendataan apabila tinggal di Yogyakarta.

“Kami perkirakan jumlah sasaran bisa berubah karena dimungkinkan ada keluarga yang pindah atau ada tambahan keluarga yang datang,” katanya.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Kota Yogyakarta menyiapkan 706 kader untuk melakukan pendataan. Setiap kader rata-rata akan melakukan pendataan terhadap 138 keluarga selama dua bulan terhitung 1 April hingga 31 Mei.

Baca juga: BKKBN pendataan untuk indeks pembangunan keluarga

“Pendataan dilakukan langsung dari rumah ke rumah. Kami pastikan protokol kesehatan tetap terjaga. Warga pun diharapkan dapat memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan saat pendataan,” katanya.

Sejumlah kendala yang perlu diantisipasi oleh petugas adalah kesulitan bertemu langsung dengan keluarga sasaran karena berbagai sebab seperti keluarga yang sibuk bekerja atau sedang berada di luar daerah.

“Kami harapkan saat libur Lebaran, akan lebih mudah menemui keluarga sasaran secara langsung untuk pendataan. Saya kira, petugas bisa memenuhi tanggung jawab mereka untuk menyelesaikan semua pendataan,” katanya.

Baca juga: Warga miskin Yogyakarta masuk data KSJPS 2021 meningkat 8,53 persen

Guna memastikan kelancaran pendataan, Edy meminta masyarakat untuk menyiapkan KK karena dalam pendataan tersebut akan dimintai keterangan mengenai nomor induk kependudukan (NIK).

Sejumlah pertanyaan yang akan diajukan oleh petugas saat pendataan di antaranya, data kependudukan, status dan kepesertaan KB serta data pembangunan keluarga termasuk memotret kondisi gizi anak sebagai bagian dari pendataan anak terindikasi stunting.

“Dari pendataan dimungkinkan diperoleh data yang tidak valid atau mengalami anomali. Untuk hasil pendataan tersebut, maka akan dilakukan pendataan ulang yang dilakukan sekitar Juli,” katanya.

Baca juga: Yogyakarta hadapi problem meningkatnya penularan COVID-19 di keluarga

​​​​​​​

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021