• Beranda
  • Berita
  • Enam hotel milik Jaktour masih digunakan untuk akomodasi tenaga medis

Enam hotel milik Jaktour masih digunakan untuk akomodasi tenaga medis

1 April 2021 14:50 WIB
Enam hotel milik Jaktour masih digunakan untuk akomodasi tenaga medis
Proses penyiapan makanan bergizi dan higienis untuk tim medis virus corona (COVID-19). (ANTARA/Humas Jaktour)
Enam hotel milik Jakarta Tourisindo (Jaktour) atau Jakarta Experience Board masih digunakan sebagai akomodasi bagi para tenaga kesehatan yang sedang bertugas menangani pandemi COVID-19 di ibu kota.

"Semoga amanah baru ini dapat dijalankan dengan baik oleh rekan-rekan. Mari kita berlari membawa Jakarta Experience Board ke arah yang lebih baik," tutur Direktur Utama Jakarta Experience Board, Novita Dewi di Jakarra, Kamis.

BUMD DKI Jakarta tersebut tengah melakukan transformasi perusahaan. Salah satunya melakukan pembenahan di bidang sumber daya manusia.

Komposisi manajemen hotel yang baru diharapkan mampu membawa hotel Jakarta Experience Board menjadi hotel yang berdaya saing ketika industri perhotelan dan pariwisata telah kembali pulih.

Jakarta Experience Board juga telah mengadakan program pensiun dini dan menggelar asesmen bagi hampir 400 karyawan yang dilakukan secara bertahap.

Program asesmen diharapkan mampu memetakan kompetensi karyawan dan memberikan rekomendasi terhadap posisi yang sebaiknya ditempati.

Para karyawan yang menempati posisi baru diharapkan dapat memberikan inovasi bagi unit hotel masing-masing.

Pemilihan pejabat di posisi general manager dan senior manager yang dilantik pada Rabu (31/3) di Kantor Pusat Jakarta Experience Board, Tebet, adalah melalui sistem meritokrasi.

Baca juga: Sambut 2021, nakes tuliskan harapan di pohon Natal di Grand Cempaka
Baca juga: Dirut Jakarta Tourisindo raih Anugerah Humas Indonesia 2020
Para pejabat level General Manager dan Senior Manager PT Jakarta Tourisindo (Jaktour) atau Jakarta Experience Board di Kantor Pusat Jakarta Experience Board, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). (HO)
Dia menyebutkan bahwa penentuan pejabat dengan langkah rotasi pegawai ini, merupakan hal yang biasa terjadi dalam sebuah korporasi yang dimaksudkan untuk penyegaran dan bagian kaderisasi kepemimpinan perusahaan.

"Pemilihan pegawai ini didasarkan pada hasil asesmen yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Jadi, ini murni sesuai kompetensi, kapabilitas dan kinerja karyawan bersangkutan, bukan pada kedekatan pribadi dengan pimpinan," kata Novita

Novita menyampaikan rotasi pegawai yang dilakukan menjadi bagian dari transformasi dan pengembangan sumber daya manusia di internal perusahaan. Nantinya, arah pengembangan sumber daya manusia di perusahaan akan berdasarkan pada sistem meritokrasi.

Sistem meritokrasi mengacu kepada kebijakan dan manajemen karyawan berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan faktor politik, ras, agama, asal usul, jenis kelamin dan kondisi kecacatan.

Adapun karyawan yang berganti posisi untuk rotasi saat ini, yaitu Edi Sutardi menjadi General Manager Grand Cempaka Business Hotel menggantikan Amir Hamzah yang kembali ke posisi semula sebagai Executive Assistant Manager Grand Cempaka Business Hotel.

Edi sebelumnya merupakan Hotel Manager D’Arcici Plumpang. Kemudian Deden Sukmana menjadi Plt Hotel Manager D'Arcici Plumpang dari sebelumnya Manager Administrasi dan Keuangan D’Arcici Plumpang.

Sedangkan, di Senior Manager Bambang Budiyanto yang sebelumnya menjabat Plt Senior Manager Keuangan telah menjadi pejabat definitif sebagai Senior Manager Keuangan Jakarta Experience Board. Mereka dilantik oleh Direktur Utama Jakarta Experience Board Novita Dewi yang didampingi Direktur Utama Administrasi dan Keuangan Zulfarshah, para senior manager dan general manager Jakarta Experience Board.
Baca juga: Berhasil tingkatkan finansial, Dirut Jaktour raih penghargaan MOTY
 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021