Jaksa tuntut pengeroyok TNI AD hukuman maksimal

1 April 2021 16:16 WIB
Jaksa tuntut pengeroyok TNI AD hukuman maksimal
Persidangan kasus pengeroyokan dua anggota TNI AD di Pengadilan Negeri (PN) Curup, Bengkulu yang dilaksanakan secara daring, Kamis, 1/4/2021. ANTARA/Nur Muhamad.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada persidangan di Pengadilan Negeri Curup, Provinsi Bengkulu, Kamis, dalam kasus pengeroyokan anggota TNI AD di daerah itu menuntut empat terdakwanya dengan tuntutan maksimal yakni selama 15 tahun dan 9 tahun penjara.

Persidangan kasus pengeroyokan anggota Batalion Infantri 144/JY Curup yang terjadi pada Kamis malam (31/12/2020) oleh sekelompok pemuda bertempat di Balai Agung Lapangan Setia Negara Curup ini menyebabkan Prajurit Dua Yopan Setiandi meninggal dunia dan Prajurit Satu Agus Salim Harahap luka parah.

Baca juga: Rekonstruksi pembunuhan TNI AD digelar tertutup di Mapolda Bengkulu

Pada persidangan yang digelar secara daring di PN Curup ini dipimpin hakim ketua Nur Ikhsan Sahabudin dibantu hakim anggota Dini Angraini dan Yongki, dengan JPU dari Kejari Rejang Lebong Nurdianti dan Lady J.U Nainggolan serta Panitera Pengganti Pagansyah Dewa Putra.

JPU Nurdianti dalam persidangan ini menuntut tiga terdakwa dalam satu berkas yakni Boby Wijaya, Randy Syaputra dan Redho Supianto melanggar pasal 338 KUHP dengan tuntutan masing-masing 15 tahun penjara.

Baca juga: PN Curup vonis ABH pengeroyok anggota TNI AD

Kemudian berkas kedua atas nama terdakwa Muhammad Rahman Remura alias Roy didakwa melanggar pasal 170 KUHP dengan tuntutan sembilan tahun penjara.

Empat terdakwa dituntut jaksa dengan tuntutan maksimal karena dinilai terbukti melakukan pelanggaran pasal 338 dan 170 KUHP.

Baca juga: PN Curup percepat persidangan pengeroyokan TNI

Tim JPU Kejari Rejang Lebong dalam persidangan ini juga sempat menyampaikan permintaan bantuan pengamanan mengingat persidangan itu banyak dihadiri oleh keluarga terdakwa sehingga perlu ditambah aparat pengamanan guna menghindari hal-hal yang tidak diingini terjadi.

Sidang kasus yang menarik perhatian masyarakat Rejang Lebong ini ditunda hingga 12 April mendatang guna mendengarkan pembelaan atau pledoi dari penasihat hukum empat terdakwa dari kantor penasihat hukum Kusumah Saputra dan rekan-rekan.

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021