"Pada 2020 menjadi tahun yang berat bagi semua daerah. Kabupaten Bogor tahun 2020 diawali dengan bencana banjir dan longsor, Maret kemudian pandemi COVID-19," ungkap Rudy di Cibinong, Bogor, Kamis.
Menurut dia, meski dihadapkan situasi yang berat, Pemkab Bogor mampu menjalankan semua yang diprogramkan. Kemudian ia menganggap Pemkab Bogor
cukup efektif dalam penanganan pandemi sekaligus pemulihan ekonomi.
Baca juga: Angka kepatuhan LHKPN DPRD Kabupaten Bogor baru 6,56 persen
"Kemudian, SILPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) tahun 2020 juga lebih kecil dibanding tahun sebelumnya," terang politisi Partai Gerindra itu.
Rudy menyebutkan bahwa penilaian tersebut merupakan pendapat dirinya pribadi. Sedangkan LKPj yang disampaikan oleh Bupati Bogor akan dibahas selama 30 hari ke depan untuk kemudian mendapat persetujuan seluruh fraksi di rapat paripurna DPRD
Bupati Bogor Ade Yasin menyampaikan pada 2020 tema yang diusung pemerintah adalah membangun masa depan Kabupaten Bogor dengan program Pancakarsa. Tapi, bencana alam dan pandemi yang terjadi sepanjang tahun menurutnya membuat banyak sekali penyesuaian kegiatan untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: DPRD Bogor usul digitalisasi APBD demi hemat biaya fotokopi Rp700 juta
"Di tahun 2020 ada 13 Perda yang kita terbitkan, 120 Peraturan Bupati, dan 321 Keputusan Bupati," kata Ade Yasin.
Dari sisi anggaran, Pemerintah Kabupaten Bogor juga berhasil mencapai target pendapatan sebesar 98,6 persen atau Rp7,687 triliun dari target Rp7,796 triliun.
"Capaian tersebut terdiri atas Pendapatan Asli Daerah sebesar 114,11 persen, dana perimbangan 94,01 persen dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar 88,13 persen," tuturnya.
Baca juga: DPRD Bogor usulkan Wisma Atlet Hambalang jadi RS darurat
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021