• Beranda
  • Berita
  • Wall Street menguat, S&P 500 ditutup di atas 4.000 untuk pertama kali

Wall Street menguat, S&P 500 ditutup di atas 4.000 untuk pertama kali

2 April 2021 07:18 WIB
Wall Street menguat, S&P 500 ditutup di atas 4.000 untuk pertama kali
Dokumentasi - Sejumlah pialang bekerja di lantai Bursa Efek New York tak lama setelah bel pembukaan di New York, AS, Selasa (3/12/2019). ANTARA/REUTERS/Lucas Jackson/am.

Microsoft, Amazon, Alphabet, dan Nvidia melonjak 2,0 persen atau lebih, .....

Wall Street menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dengan S&P 500 melonjak menjadi ditutup di atas 4.000 poin untuk pertama kali, terangkat oleh kenaikan saham Microsoft, Amazon dan Alphabet, serta optimisme tentang pemulihan ekonomi Amerika Serikat.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 171,66 poin atau 0,52 persen menjadi ditutup di 33.153,21 poin. Indeks S&P 500 terangkat 46,98 poin atau 1,18 persen menjadi 4.019,87, ditutup di atas ambang batas 4.000 untuk pertama kali. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 233,23 poin atau 1,76 persen menjadi berakhir di 13.480,11 poin.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi dan teknologi masing-masing terdongkrak 2,66 persen dan 2,1 persen, memimpin kenaikan. Sementara itu, bahan pokok konsumen tergelincir 0,24 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terburuk.

Baca juga: Wall Street ditutup beragam, S&P 500 dan Nasdaq terangkat teknologi

Microsoft, Amazon, Alphabet, dan Nvidia melonjak 2,0 persen atau lebih, dengan saham tersebut dan saham-saham pertumbuhan (growth stocks) lainnya menunjukkan tanda-tanda kebangkitan setelah tertinggal dalam beberapa pekan terakhir di belakang apa yang disebut value stocks yang diperkirakan akan berkinerja lebih baik saat ekonomi pulih dari pandemi virus corona.

Induk perusahaan Google, Alphabet, reli 3,3 persen mencatat penutupan tertinggi yang pernah ada.

Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik secara tak terduga minggu lalu. Namun, data lain menunjukkan ukuran aktivitas manufaktur melonjak ke level terkuat dalam lebih dari 37 tahun pada Maret, dengan lapangan kerja di pabrik-pabrik tertinggi sejak Februari 2018.

Baca juga: Pasar saham Asia diprediksi naik tipis

“Kami masih bullish untuk tahun ini, dan kami pikir dengan stimulus, dengan The Fed berkomitmen untuk bersikap dovish, dengan pembukaan kembali ekonomi karena lebih banyak warga AS yang divaksinasi, secara keseluruhan Anda akan melihat laba perusahaan cukup baik," kata King Lip, kepala strategi investasi di Baker Avenue Asset Management di San Francisco.

Pasar saham AS akan tutup pada Jumat Agung untuk hari libur. Untuk minggu yang dipersingkat, S&P 500 naik 1,1 persen, Dow naik 0,25 persen dan Nasdaq bertambah 2,6 persen.

Micron Technology Inc melonjak 4,8 persen setelah pembuat chip tersebut memperkirakan pendapatan fiskal kuartal ketiga di atas perkiraan Wall Street karena permintaan yang lebih tinggi untuk chip memori, berkat telepon pintar 5G dan perangkat lunak kecerdasan buatan.

Saham saingannya, Taiwan Semiconductor yang tercatat di AS terangkat 5,5 persen setelah mengatakan akan menginvestasikan 100 miliar dolar AS selama tiga tahun untuk memenuhi permintaan chip yang meningkat.

Johnson & Johnson turun 0,9 persen setelah produsen obat itu mengatakan telah menemukan masalah dengan kumpulan zat obat untuk vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Emergent Biosolutions, yang sahamnya anjlok 13,3 persen.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021