Sebanyak enam orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa banjir bandang yang melanda empat desa di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu.Peristiwa ini merupakan banjir bandang berupa lahar dingin dari puncak Gunung Ilelewotolok
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lembata Nasrun Neboq ketika dihubungi ANTARA di Kupang, Minggu, mengatakan banjir bandang menerjang Kecamatan Ile Ape akibat adanya aliran lahar hujan dari puncak Gunung Ile lewotolok, sebagai dampak hujan deras dan angin kencang melanda daerah itu dalam beberapa hari terakhir.
"Peristiwa ini merupakan banjir bandang berupa lahar dingin dari puncak Gunung Ile Lewotolok. Ada enam orang yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Enam korban ini sudah teridentifikasi," kata dia.
Ia menyebut masih cukup banyak korban di empat desa yang dilanda banjir bandang, belum ditemukan.
Baca juga: Pemkab Lembata pulangkan ribuan pengungsi erupsi Ile Lewotolok
Ia mengatakan para korban yang belum ditemukan itu diduga terseret banjir bandang.
Dia menambahkan adanya puluhan warga mengalami luka-luka akibat terseret banjir itu.
Ia menjelaskan pemerintah dan masyarakat di Kecamatan Ile Ape masih terus berupaya melakukan pencarian terhadap para korban yang belum ditemukan.
Ia juga menyebutkan warga yang terdampak banjir bandang di Lembata telah mengungsi ke Lewoleba Timur dan Lewoleba Tengah.
Dia mengatakan kondisi cuaca di Kabupaten Lembata, khususnya di daerah yang tertimpa bencana alam, masih terjadi hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang.
"Hujan lebat disertai angin kencang masih melanda Kabupaten Lembata. Kami sudah menghimbau warga untuk waspada selama cuaca buruk melanda daerah ini," kata Nasrun.
Baca juga: 19 letusan terjadi dalam sehari di gunung ili lewotolok
Baca juga: Waspadai lahar dingin dari Gunung Ili Lewotolok saat hujan lebat
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021