• Beranda
  • Berita
  • Korban meninggal longsor di Flores Timur bertambah jadi 54 orang

Korban meninggal longsor di Flores Timur bertambah jadi 54 orang

4 April 2021 20:16 WIB
Korban meninggal longsor di Flores Timur bertambah jadi 54 orang
Kondisi banjir dan tanah longsor di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/4/2021). ANTARA/HO-Facebook Kuma Nuba Tukan/pri.

Ada korban meninggal juga yang ditemukan di Desa Nobo yang berada di area bawah Desa Nele Lamadiken karena terseret banjir

Jumlah korban tanah longsor di Desa Nele Lamadiken, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Minggu, yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia bertambah menjadi 54 orang.

"Jumlah korban longsor yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa hingga Minggu sore, ada 54 orang dari sebelumnya 20 orang, sementara ini upaya pencarian masih terus berlangsung di lapangan," kata Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli ketika dikonfirmasi ANTARA dari Kupang, Minggu malam.

Tanah longsor di Desa Nele Lamadiken, Kecamatan Ile Boleng terjadi pada Minggu, sekitar pukul 01.00 Wita, ketika daerah setempat diguyur hujan lebat serta angin kencang yang berlangsung cukup lama.

Ia mengatakan kondisi cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan banjir dan tanah longsor yang membawa serta kayu dan batu besar hingga menghantam pemukiman warga desa itu.

Baca juga: Banjir NTT, BNPB tetap utamakan prokes dalam tanggap bencana

Selain menelan korban jiwa, puluhan rumah di Desa Nele Lamadiken beserta berbagai barang berharga milik warga setempat juga ludes diterjang longsor.

Ia mengatakan saat ini upaya pencarian korban masih terus berlangsung di lapangan oleh petugas dengan dukungan berbagai elemen masyarakat setempat.

"Ada korban meninggal juga yang ditemukan di Desa Nobo yang berada di area bawah Desa Nele Lamadiken karena terseret banjir," katanya.

Agustinus mengatakan korban banjir bandang yang terjadi di titik lain, yaitu wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur yang ditemukan meninggal juga bertambah satu orang sehingga menjadi empat orang.

Ia menambahkan pemerintah daerah bersama berbagai elemen saat ini masih terus bergerak di lapangan untuk melakukan langkah penanggulangan dampak bencana, baik pencarian dan evakuasi korban, maupun penanganan korban yang selamat.

Baca juga: Evakuasi korban banjir Flores Timur, warga bangun jembatan darurat
Baca juga: Peralatan berat minim, pencarian korban banjir Flores Timur lambat
Baca juga: 40 rumah di Kecamatan Ile Boleng tertimbun longsor

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021