• Beranda
  • Berita
  • Korban tewas akibat banjir lahar hujan Gunung Ile Lewotolok bertambah

Korban tewas akibat banjir lahar hujan Gunung Ile Lewotolok bertambah

4 April 2021 21:15 WIB
Korban tewas akibat banjir lahar hujan Gunung Ile Lewotolok bertambah
Kondisi rumah warga Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur rusak diterjang banjir lahar hujan dari Gunung Ile Lewotolok, Minggu (4/4/2021). ANTARA/HO-Dinas Kominfo Kabupaten Lembata.

Banyak korban yang meninggal dan hilang dalam peristiwa ini karena terjebak dalam aliran banjir

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur menyebutkan korban banjir lahar hujan dari Gunung Ile Lewotolok Kecamatan Ile Ape, yang ditemukan bertambah lima menjadi 11 orang.

"Korban yang telah ditemukan dalam kondisi meninggal ada 11 orang, sebelumnya sudah ditemukan enam orang pada Minggu siang, namun pada petang hari ditemukan lagi lima orang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata Siprianus Meru ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Minggu malam.

Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Lembata telah memakamkan tujuh korban meninggal dalam bencana alam pada Minggu, pukul 02.00 Wita itu, sedangkan empat jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi oleh petugas kesehatan di RSUD Lewoleba, sebelum dilakukan pemakaman.

"Data sementara baru 11 orang yang meninggal dan kemungkinan jumlahnya bertambah karena proses pencarian masih dilakukan," kata dia.

Baca juga: 6 warga Lembata ditemukan meninggal akibat banjir bandang

BPBD Kabupaten Lembata melakukan pendataan terkait dengan bencana alam di tiga desa yang paling parah di daerah setempat, yaitu Amakaka, Tanjung Batu, dan Waowala.

"Tiga desa ini yang paling parah dengan jumlah korban yang meninggal cukup banyak. Proses pencarian terhadap korban yang hilang di tiga desa ini masih berlangsung," kata Sipri yang turun langsung melakukan pencarian dan pemakaman terhadap para korban banjir di Kabupaten Lembata itu.

Ia menambahkan saat terjadi bencana cukup banyak warga di tiga desa itu yang sedang tidur. Kondisi daerah tersebut gelap karena aliran listrik saat kejadian dalam kondisi padam. Hujan cukup deras dan angin kencang juga melanda daerah setempat.

"Banyak korban yang meninggal dan hilang dalam peristiwa ini karena terjebak dalam aliran banjir bandang lahar dingin dari kawasan Gunung Ile Lewotolok," kata Sipri.

Baca juga: 19 letusan terjadi dalam sehari di gunung ili lewotolok
Baca juga: Pemkab Lembata minta warga di kaki Gunung Ili Lewotolok tetap waspada
Baca juga: Waspadai lahar dingin dari Gunung Ili Lewotolok saat hujan lebat

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021