Tenaga Ahli BNPB Egy Massadiah mengatakan sejak Minggu (4/4) malam, Doni beserta rombongan berencana bertolak ke NTT, namun terkendala cuaca di lokasi tujuan yang tidak memungkinkan untuk pendaratan.
Baca juga: BNPB minta rehab-rekon pascagempa Pasigala harus selesai tahun ini
"Berhubung cuaca semalam di lokasi tujuan tidak memungkinkan, perjalanan diundur menjadi pagi ini, pukul 05.00 WIB," ujar Egy di Jakarta, Senin.
Sebelumnya, rombongan Kepala BNPB itu baru saja melakukan serangkaian kunjungan terkait kebencanaan dan penanganan COVID-19. Sejak hari Selasa (30/3) hingga Sabtu (3/4). Perjalanan tersebut mulai di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, berlanjut ke Mamuju, dan Palu. Esok harinya menuju Surabaya, lalu Bali. Sabtu kembali ke Jakarta.
Egy mengatakan bagi Doni, bencana tidak mengenal hari libur, sehingga makna yang tersirat adalah, “petugas kebencanaan” harus senantiasa siaga, termasuk jika harus melakukan perjalanan maraton atas nama penanggulangan bencana.
“Ini bukan kejadian pertama, dimana kami harus melakukan perjalanan maraton satu daerah ke daerah lain. Setelah kembali ke Jakarta, tak lama berselang harus bertolak lagi ke lokasi bencana yang baru. Nah, itu yang terjadi pagi ini,” ujar dia.
Banjir bandang telah menerjang dua desa di Flores Timur pada Minggu (4/4) pukul 01.00 WITA. Selain itu, beberapa wilayah lainnya di NTT juga mengalami hal serupa.
Baca juga: Doni Monardo apresiasi penanganan COVID-19 di Sulbar
Baca juga: Doni Monardo sarankan Kaltara adopsi pembentukan Satgas Karantina
Banjir bandang yang dipicu intensitas hujan tinggi itu, menerjang antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.
Turut serta dalam rombongan Kepala BNPB Senin pagi ini adalah Wakil Gubernur NTT Josep Nae Soi, Anggota DPD RI Yorrys Raweyai, dan Angelius Wake Koko.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021