Kesepuluh sekolah tersebut, yakni SDN Cideng 07, SDN Petojo Utara 05 Gambir, SMKN 16 Jakarta, SMKN 2 Jakarta, Sekolah PKBM Negeri 01 Kebon Kosong, SMP Mahatma Gandi School Sawah Besar, SDN Kenari 08, SDN Rawasari 05 Pagi, SMKN 44 Kemayoran dan SMA Gandhi School Kemayoran.
Wali Kota Dhany Sukma mengatakan sepuluh sekolah tersebut menjadi percontohan (piloting) dalam uji coba kegiatan belajar tatap muka, yang nantinya akan diterapkan dari segi protokol kesehatan di sekolah lainnya.
"Terkait dengan rencana sekolah tatap muka langsung di Jakarta Pusat, ada sepuluh sekolah yang direkomendasikan untuk menjadi 'piloting', salah satunya adalah SMK 2 Gambir yang saat ini kita laksanakan," kata Dhany saat meninjau sekolah tatap muka di SMKN 2 Gambir Jakarta Pusat, Rabu.
Dhany menjelaskan setelah uji coba sekolah tatap muka selesai pada 29 April 2021, nantinya dievaluasi untuk kemudian ditentukan "prototype" protokol kesehatan saat memasuki Tahun Ajaran Baru 2021/2022.
Baca juga: Tinjau SMKN 2 Jakarta, Wali Kota cek kegiatan belajar tatap muka
Baca juga: Wagub DKI: sekolah tatap muka diperluas jika uji coba berhasil
Dari hasil peninjauannya, Dhany menjelaskan bahwa protokol kesehatan di SMKN 2 Jakarta telah diterapkan, dari mulai siswa diwajibkan sarapan dari rumah, membawa bekal, menggunakan masker dan "hand sanitizer", pengecekan suhu saat masuk sekolah, mencuci tangan hingga pengaturan jarak tempat duduk antarsiswa.
"Di dalam kelas tidak terlalu banyak, rata-rata hanya 9 orang dari setiap kelas. Sisanya dilakukan melalui daring" kata dia.
Adapun kegiatan belajar di SMKN 2 Jakarta hanya diperuntukkan bagi siswa kelas XII, mengingat siswa akan mengambil uji sertifikasi.
Selain itu, mata pelajaran dalam sekolah tatap muka juga diutamakan yang sesuai dengan jurusan masing-masing, sedangkan mata pelajaran dasar seperti Matematika, Bahasa Indonesia dan lainnya masih dilakukan secara jarak jauh.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021