Kita perlu masifkan lagi narasi-narasi positif soal bahaya radikalisme....
Koordinator Penggerak Milenial Indonesia (PMI) M Adhia Muzakki mengajak kelompok milenial agar berperan aktif menarasikan konten-konten positif di media sosial untuk mencegah peluang penyebaran doktrin-doktrin terorisme.
"Di medsos, narasi kita masih kalah dengan kelompok radikalisme dan terorisme. Kita perlu masifkan lagi narasi-narasi positif soal bahaya radikalisme, ekstremisme, dan terorisme," kata Adhia Muzakki, di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, penguasa medsos adalah kelompok milenial. Jadi, kelompok milenial harusnya menjadi penentu peperangan narasi di media sosial.
"Perang kita lawan terorisme ya di medsos. Bagaimana kita mengonter isu, bagaimana cara kita menyampaikan narasi perdamaian, ya di medsos. Jangan sampai kita kalah dengan pelaku teror," kata dia pula.
Menurut Adhia, keterlibatan kalangan milenial sebagai pelaku teror menjadi tamparan keras bagi pihaknya.
"Ini tamparan keras bagi saya sebagai kelompok milenial, dan negara. Jangan sampai, terorisme menguasai kelompok milenial," kata dia lagi.
Adhia menyebutkan, sejumlah alasan membuat kelompok milenial bisa terpapar radikalisme dan terorisme, dan alasan-alasan tersebut mereka dapat dari media sosial.
"Media sosial memiliki peranan penting dalam membentuk dan mendoktrin seseorang," kata Adhia.
Menurut dia, untuk menjadi anggota ISIS, atau tergabung ke dalam pelaku jihad dan teror hari ini bisa dibaiat secara daring.
Begitu mudahnya kalangan muda terpapar radikalisme dan terorisme, bahkan tidak perlu harus bertemu secara fisik untuk menanamkan doktrin dan baiat dari jaringan teroris.
Karena itu, Adhia mengajak kepada seluruh kelompok milenial untuk terlibat aktif dalam menarasikan konten-konten positif soal toleransi, keberagaman, dan persatuan agar dapat menjaga masyarakat khususnya kalangan milenial dari pengaruh radikalisme dan terorisme. Adhia juga meminta DPR harus segera merevisi guna penguatan undang-undang terorisme.
"Kami selalu sampaikan di mana pun dan kapan pun. Yuk, jaga jari, jaga NKRI. Yuk, jaga jari agar terhindar dari jeruji besi," ujarnya pula.
Baca juga: Maman Imanulhaq dorong kaum milenial kreatif sebarkan narasi positif
Baca juga: Ari Dwipayana: Stafsus bangun narasi Indonesia Maju
Baca juga: Maman Imanulhaq dorong kaum milenial kreatif sebarkan narasi positif
Baca juga: Ari Dwipayana: Stafsus bangun narasi Indonesia Maju
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021