• Beranda
  • Berita
  • BI prediksi kebutuhan uang di Sumut pada Ramadhan Rp2,6 triliun

BI prediksi kebutuhan uang di Sumut pada Ramadhan Rp2,6 triliun

7 April 2021 16:45 WIB
BI prediksi kebutuhan uang di Sumut pada Ramadhan Rp2,6 triliun
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut, Soekowardojo. ANTARA/Evalisa Siregar.

Tidak ada layanan penukaran uang di titik-titik keramaian seperti yang biasanya dilakukan sebelum pandemi COVID-19

Bank Indonesia (BI) memprediksi kebutuhan uang kartal masyarakat di Sumatera Utara pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini sebesar Rp2, 6 triliun, naik empat persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

‌"Kebutuhan Rp2,6 triliun itu naik empat persen dari penyerapan uang oleh masyarakat pada periode sama 2020 yang sebesar Rp2,5 triliun," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumut, Soekowardojo, di Medan, Rabu.

Ia yang didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut, Andiwiana dan Kepala Divisi Sistem Pembayaran, Nasrullah mengatakan itu usai acara Koordinasi Layanan Penyediaan Kebutuhan Uang Layak Edar Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1442H/2021.

Serta acara launching layanan penukaran dan pemberian apresiasi penukaran UPK75RI terbanyak kepada perbankan di Sumut yang dihadiri 56 perbankan di wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumut.

Menurut Soekowardojo, asumsi kenaikan kebutuhan uang untuk Ramadhan dan Idul Fitri yang sebesar empat persen pada 2021 itu mengacu pada mulai semakin bergeraknya perekonomian dibandingkan periode sama tahun lalu.

Pada 2020, penyerapan uang kartal di Ramadhan dan Idul Fitri anjlok hingga 92 persen atau tinggal Rp2,5 triliun dari Rp4,8 triliun di 2019 akibat pandemi COVID-19.

"Karena perekonomian mulai bergerak meski pandemi COVID-19 masih ada, BI meyakini akan ada kenaikan kebutuhan uang di tengah masyarakat pada Ramadhan dan Idul Fitri 2021," ujarnya.

Kalau nyatanya kebutuhan uang meningkat lebih dari empat persen atau di atas Rp2,6 triliun, BI  siap memenuhi kebutuhan uang masyarakat tersebut, katanya.

Dia menjelaskan, akibat masih ada pandemi COVID-19, maka layanan penukaran uang hanya dilakukan perbankan.

"Tidak ada layanan penukaran uang di titik-titik keramaian seperti yang biasanya dilakukan sebelum pandemi COVID-19," ujarnya.

Untuk itu, ujar Soekowardojo, seluruh perbankan sudah diminta bersiap melayani penukaran uang baru baik untuk pecahan kecil (UPK) mau pun uang pecahan besar (UPB) oleh masyarakat.

Baca juga: BI Sumut gelar 'Ngopi Enak" dukung Gernas BBI

Baca juga: BI: Restrukturisasi kredit UMKM di Sumut melambat, lewati masa puncak

Baca juga: BI sebut konsumsi rumah tangga di Sumut bergerak naik

 

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021