• Beranda
  • Berita
  • Riset: Transformasi digital UMKM perlu edukasi dan pendampingan

Riset: Transformasi digital UMKM perlu edukasi dan pendampingan

8 April 2021 09:02 WIB
Riset: Transformasi digital UMKM perlu edukasi dan pendampingan
Ilustrasi - Perajin sepatu cetak bahan alami (ecoprint) mengunggah foto produknya di pasar digital di rumah produksi Madukara, Malang, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp
NeuroSensum, perusahaan riset konsumen berbasis neurosains dan kecerdasan artifisial, memaparkan hasil studi kualitatif mengenai peran marketplace dalam membantu UMKM di Indonesia bertahan selama masa pandemi COVID-19.

"Dalam studi kali ini, kami menjumpai beberapa tantangan yang dihadapi oleh teman-teman UMKM. Pandemi memang mempengaruhi sistem bisnis mereka, artinya mereka harus berpikir dengan cepat bagaimana bertransformasi secara digital," kata Associate Director Neurosensum Indonesia Grace Oktaviana melalui keterangannya, Kamis.

Baca juga: Aktivitas belanja daring saat Ramadhan 2021 diprediksi meningkat

"Salah satu transformasi yang berhasil menolong mereka adalah bergabung dengan online marketplace sehingga dari sisi penjualan mereka bisa bertumbuh, namun dengan perubahan yang cepat ini mereka menjumpai tantangan-tantangan lain yang harus segera diselesaikan juga," imbuhnya.

Dari temuan yang terkumpul, terdapat tiga tantangan utama yang masih jadi kendala bagi perkembangan mereka.

Pertama, adalah tantangan edukasi dan pendampingan. Fitur-fitur yang ada di dalam aplikasi marketplace perlu dioptimalkan penggunaannya agar penjual mendapat manfaat optimal dari platform tersebut.

Terkait tantangan pendampingan ini, para pelaku UMKM merasa edukasi penjual sangat membantu dalam membimbing mereka untuk mengembangkan bisnis.

Topik edukasi yang diberikan oleh marketplace untuk penjual juga beragam, mulai dari edukasi untuk mengunggah produk di toko online, strategi beriklan, sampai edukasi tentang cara mengelola gudang yang baik. Berbagai tips yang diberikan telah diterapkan oleh penjual dan terbukti membantu menyelesaikan masalah.

Kedua, yaitu tantangan dari sisi operasional untuk meningkatkan kapasitas produksi. UMKM memerlukan fasilitas yang memadai untuk produksi dan penyimpanan barang dalam skala yang lebih besar sehingga kualitas produk dapat terjaga dengan baik.

Dengan volume penjualan yang terus meningkat dan perputaran pesanan yang cepat dari platform daring, pelaku UMKM perlu menyeimbangi dengan cara pencatatan stok dan pengemasan barang yang baik sehingga kepuasan pelanggan dapat terjaga. Seiring dengan bertambahnya jumlah pesanan, pelaku UMKM juga menemui kendala dalam mencari lahan baru untuk menyimpan stok dagang mereka.

Ketiga, UMKM juga harus dapat mengatasi tantangan dari segi sumber daya manusia (SDM). Pengembangan SDM tidak hanya dari sisi kuantitas namun UMKM juga harus mempersiapkan SDM yang kompeten, berintegritas, dan memiliki kemampuan untuk mengelola tim seiring dengan perkembangan bisnis.


Baca juga: Memacu digitalisasi UMKM sebagai ikhtiar tumbuhkan perekonomian

Baca juga: Dorong 500.000 eksportir,pelaku usaha diminta manfaatkan digitalisasi

Baca juga: BNI terapkan tiga strategi dukung UKMM tumbuh

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021