"Sudah beberapa bulan ini kita latihan pagi sore. Kita rutin latihan fisik, selain teknik yang terus juga kita matangkan," ujarnya," kata salah satu atlet gulat Kalsel Rendy Aditya Saputra saat ditemui di GOR Hasanuddin Banjarmasin, Jumat.
Meski tetap berusaha maksimal dalam berlatih, kata dia, kendala tetap dihadapi saat latihan di masa pandemi COVID-19 terutama dalam mengukur kemampuan. Apalagi gulat merupakan cabang olahraga body contact.
Baca juga: KONI Pusat nilai Kabupaten Jayapura siap gelar PON XX Papua
Baca juga: PB PON Papua sediakan lima unit alat pendeteksi wajah dan barcode
Rendy mengakui cukup khawatir dengan kondisi saat ini di mana kasus COVID-19 didaerahnya terus meningkat hingga harus siaga menjaga kondisi kesehatan agar tidak sampai tertular. Protokol kesehatan terus dilakukan termasuk di luar lokasi latihan.
"Harus pintar-pintar lah menjaga kondisi diri sendiri," kata Rendy menegaskan.
Pelatih gulat Kalsel Zulhaidir mengakui jika ada kendala saat atletnya menjalani latihan. Namun, pihaknya tetap berusaha maksimal dalam memberi materi latihan sebelum sang atlet turun di PON Papua, 2-15 Oktober.
"Kita jaga performa mereka jangan sampai turun, khususnya kekuatan, teknik juga berat badan. Kami juga berencana menggelar uji tanding ke luar (daerah lain) sebelum berangkat ke Papua," kata Zulhaidir.
Cabang olahraga gulat merupakan salah unggulan Kalsel di setiap PON untuk meraih medali emas. Pada PON 2016 di Jawa Barat, tim gulat Kalsel berhasil meraih empat medali emas.
Pada PON Papua ini, setidaknya ada sembilan atlet gulat Kalsel yang disiapkan mendulang medali, karena pada pra-PON menunjukkan prestasi yang sangat baik.
Baca juga: Gubernur Papua minta kepala daerah klaster PON amankan wilayahnya
Baca juga: KONI Pusat ingatkan tiap kontingen agar vaksinasi atlet PON XX
Pewarta: Sukarli
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021
