Dinas Kesehatan Kota Surabaya membuat terobosan terbaru agar vaksinansi COVID-19 untuk lansia bisa cepat selesai dengan menerapkan pola jemput bola dimana petugas mendatangi rumah lansia untuk disuntik vaksin."Jemput bola ini sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu dan masih akan terus berjalan," katanya.
Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachamanita di Surabaya, Minggu, mengatakan pola jemput bola vaksinasi ini dilakukan dengan tujuan agar tidak ada satu pun lansia yang tidak menerima vaksin.
"Jemput bola ini sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu dan masih akan terus berjalan," katanya.
Baca juga: 1.500 nakes lansia di Surabaya jalani vaksinasi COVID-19
Ia menjelaskan lansia yang disuntik vaksin di masing-masing rumahnya dilakukan apabila yang bersangkutan tidak dapat datang ke puskesmas. Ketidakhadiran lansia itu, lanjut dia, disebabkan karena lansia takut, tidak dibolehkan anaknya, atau tengah menderita penyakit (komorbid).
"Jadi dengan begitu kami datang ke rumah lansia. Alhamdulillah setelah kami datangi mereka tidak mengalami penolakan. Kami lakukan pendekatan humanis sehingga lansia berkenan suntik," ujarnya.
Ia juga bercerita tentang kejadian unik ketika petugas Dinkes mendatangi wilayah RW 05 Simogunung Barat Kelurahan Simomulya, Kecamatan Sukomanunggal. Petugas meminta agar lansia yang akan divaksin datang ke balai RW.
Baca juga: Sentra vaksinasi BUMN ditargetkan sehari layani 5.000 lansia Surabaya
Akhirnya, Ketua RT/RW berkumpul untuk membujuk lansia agar mau divaksin dengan cara dijemput dengan kereta odong-odong. Alhasil, dari cara tersebut puluhan lansia berhasil divaksin dan diajak keliling Surabaya barat setelah suntik.
"Pada waktu itu kami mencari cara bagaimana caranya agar lansia mau divaksin. Alhamdulillah ketua RT 1–5 mencari alternatif dan ketemu lah cara itu. Ternyata tidak disangka mereka (lansia) berkenan vaksin dan akhirnya setelah itu mereka keliling-keliling," katanya dan menambahkan ada sekitar 80 orang lansia berhasil divaksin.
Ia berharap ke depan RT/RW yang memiliki lansia belum divaksin bergotong-royong membantu mencari cara alternatif dengan menggunakan pendekatan humanis seperti yang dilakukan RT/RW Simogunung.
Baca juga: Pemkot Surabaya fasilitasi pihak sediakan tempat vaksinasi COVID-19
"Gotong-royong yang sangat luar biasa. Harapan kami ini terjadi di semua wilayah yang terdapat lansia belum divaksin ya. Karena kan RT/RW lebih mengerti apa yang menjadi kesukaan warganya," ujarnya.
Selain itu, ia mencatat jumlah lansia yang telah menerima vaksin kumulatif sudah mencapai 30.506 orang. Meskipun sudah puluhan ribu, Feny memastikan vaksin lansia terus berlanjut setiap harinya di 63 puskesmas yang tersebar se-Surabaya.
Baca juga: Wali Kota Surabaya komitmen bantu Pemprov Jatim vaksinasi tertinggi
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021