saya bangga bahwa jumlah peserta yang telah mendaftar terus meningkat
Program kelas virtual untuk mempelajari Bahasa Indonesia, menyinden langgam Jawa, serta menari Jaipong dibuka secara resmi oleh KBRI Washington DC, Amerika Serikat pada Jumat (9/4).
Meskipun diselenggarakan di tengah situasi pandemi, kelas virtual tersebut berhasil menarik 300 peminat yang telah melakukan registrasi bahkan sebelum kelas dibuka untuk periode musim semi dan musim gugur 2021.
Menariknya, mayoritas pendaftar adalah warga AS dari berbagai kota, ditambah masyarakat/diaspora Indonesia yang tinggal di AS, demikian disampaikan KBRI Washington DC melalui keterangan pers, Minggu.
Wakil Duta Besar/Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Washington DC Iwan Freddy Hari Susanto yang membuka acara tersebut menekankan bahwa mempelajari Bahasa Indonesia merupakan salah satu cara untuk memperkuat hubungan antara AS dan Indonesia, menumbuhkan rasa percaya dan saling menghormati, serta meningkatkan saling pengertian antarmasyarakat kedua negara.
Baca juga: Unjuk rasa kian meluas, KBRI Washington pastikan keamanan WNI di AS
Baca juga: 140 ribu WNI di AS aman di tengah aksi protes yang kian merebak
Iwan Freddy pun mengungkapkan kebanggaannya akan antusiasme tinggi yang ditunjukkan para peserta.
“Meskipun tahun ini diselenggarakan secara online, saya bangga bahwa jumlah peserta yang telah mendaftar terus meningkat,” ujar dia.
Apresiasi juga disampaikan kepada pihak-pihak yang aktif terlibat dalam mendukung kelas virtual tersebut, seperti Fulbright AMINEF, American Institute for Indonesian Studies (AIFIS), Consortium for the Teaching of Indonesian (COTI), para instruktur, dan berbagai komunitas di AS yang turut berperan dalam pengembangan bahasa dan promosi budaya Indonesia.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Hilman Farid mengucapkan selamat atas peluncuran program Kelas Bahasa Indonesia tersebut. Hilman percaya bahwa budaya adalah salah satu cara efektif untuk menjembatani hubungan berbagai negara di dunia.
Acara pembukaan ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Bahasa Kemdikbud RI E Aminudin Aziz yang juga memberikan paparan singkat mengenai program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang dimiliki oleh Kemdikbud, yaitu BIPA Scholarship dan BIPA Fellowship.
“Mempelajari bahasa Indonesia tidak sesulit saat di awal pemelajaran,” tutur dia, untuk memotivasi para siswa kelas Bahasa Indonesia.
Turut hadir pula Direktur Fulbright AMINEF Alan Feinstein yang memberikan penjelasan singkat mengenai Fulbright Scholarship, serta apresiasi yang disampaikan oleh Presiden the American Institute for Indonesian Studies (AIFIS) Robert W Hefner.
“Indonesia merupakan negara yang bukan hanya penting, tetapi juga luar biasa bagi warga AS untuk mempelajari bahasa dan budaya,” kata Profesor Hefner.
Acara itu juga dimeriahkan dengan penampilan apik Andrea Decker, mahasiswi program doktor etnomusikologi di California, AS, yang fasih menyanyikan lagu “Lagi Syantik” dan melantunkan langgam Jawa “Nyidam Sari”.
Stephen Spanos, pemenang Lomba Bahasa Indonesia Online 2020 Kategori Membaca Puisi, juga turut memeriahkan acara tersebut dengan menunjukkan kepiawaiannya berbahasa Indonesia.
Acara ditutup dengan pemaparan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Washington DC Popy Rufaidah tentang susunan program kelas daring tersebut, dan pengenalan para instruktur yang akan mendampingi para siswa dalam beberapa bulan ke depan.
Baca juga: Gandeng kepolisian AS, KBRI Washington beri pelindungan bagi WNI
Baca juga: Baca juga: KBRI Washington luncurkan program pengarahan investasi di Indonesia
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021