"Layanan dapur umum ini dilaksanakan di dua titik yaitu Koramil 1605-04/Betun dan Biara Susteran," kata Komandan Kompi Lettu Arm Hasli ketika dihubungi, Ahad.
Anggota TNI-AD dari Batalion Infanteri Raider 744 Kompi A dan Kompi D, anggota Persit dan Koramil 1605-04/Berun bahu membahu menjalankan dapur umum bagi warga pengungsi korban bencana.
Pihaknya mencatat jumlah pengungsi akibat bencana hidrometeorologu di Kabupaten Malaka mencapai 5.326 orang.
Baca juga: 5000 pengungsi di Malaka telah pulang
Baca juga: 4.104 rumah penduduk Malaka rusak akibat bencana banjir
Lokasi pengungsian tersebar di 10 titik yaitu SDI Beton Kota, SDN Betun 1, SDN Betun 2, SMPK Sabar Subur, SDN Bekatsu, SDI Kletek, SD GMIT, Malaka Barat, SDK Kamanasa, SDI Tabene.
Hasli mengatakan untuk mengatasi kebutuhan logistik ribuan pengungsi ini maka pihaknya berkoordinasi dan menurunkan personel untuk menjalankan dapur umum pada dua titik tersebut.
Setiap hari, dua dapur umum ini memproduksi kebutuhan logistik berupa nasi bungkus di Koramil 3.600 bungkus dan Biara Susteran 7.000 bungkus.
Layanan dapur umum ini telah berjalan empat hari dan akan dilaksanakan sampai kondisi dampak bencana kembali normal.
"Sejauh ini pelaksanaan dapur umum berjalan aman dan tertib dan serta tetap mempedomani protokol kesehatan mengingat kita masih dalam kondisi pandemi COVI-19," katanya.*
Baca juga: Warga Malaka yang terisolir akibat banjir bertahan di loteng rumah
Baca juga: Banjir genangi 23 desa di Malaka NTT
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021