Laman CyberNews menuliskan terdapat basis data SQL berisi 1,3 juta data pengguna Clubhouse di forum peretas.
Data tersebut, yang diambil dengan cara scraping, berupa ID pengguna Clubhouse, nama penguna, URL foto, nama akun Twitter dan nama akun Instagram.
Selain itu, peretas juga mengambil data berupa jumlah pengikut, jumlah orang yang diikuti, tanggal pembuatan akun dan nama profil teman yang mengirimkan undangan Clubhouse.
The Verge melaporkan semula Clubhouse tidak memberikan keterangan mengenai dugaan data bocor tersebut.
Tapi, dalam sebuah acara, CEO Clubhouse Paul Davison membantah bahwa mereka mengalami kebocoran data.
"Tidak, ini menyesatkan dan salah, ini artikel 'clickbait'. Kami tidak diretas," kata Davison.
"Data yang dimaksud semua berada di informasi yang bisa dilihat publik di aplikasi kami. Jadi, jawaban untuk (dugaan data bocor) itu adalah jelas 'tidak'," kata Davison lagi.
Clubhouse, yang meluncur tahun lalu, sedang digandrungi saat ini terutama bagi mereka yang menyukai layanan streaming audio seperti podcast.
Baca juga: Malware menyamar jadi aplikasi Clubhouse palsu
Baca juga: Twitter dikabarkan ingin beli Clubhouse
Baca juga: Facebook mulai uji publik aplikasi tanya jawab baru bernama Hotline
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021