• Beranda
  • Berita
  • Kongres VI PIKI tunjuk ketua baru dan tegaskan mendukung Pemerintah

Kongres VI PIKI tunjuk ketua baru dan tegaskan mendukung Pemerintah

15 April 2021 10:46 WIB
Kongres VI PIKI tunjuk ketua baru dan tegaskan mendukung Pemerintah
Dokumentasi - Ketua Umum Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) Badikenita Br Sitepu (kanan) dan Sekretaris Jenderal Audy WMR Wuisang (kiri) saling jabat tangan, usai keduanya terpilih sebagai Pengurus Pusat PIKI periode 2020-2025. (ANTARA/HO-PIKI)

(PIKI) mendukung upaya Pemerintah menangani gerakan separatisme dan terorisme

Kongres VI Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) di Jakarta minggu ini telah menunjuk ketua umum baru, yaitu Badikenita Br Sitepu untuk periode 2020-2025.

Dalam pertemuan itu, PIKI juga mengeluarkan sembilan rekomendasi yang beberapa di antaranya merupakan bentuk dukungan terhadap berbagai kebijakan Pemerintah.

“Kongres VI diakhiri dengan terpilihnya Badikenita Br Sitepu sebagai Ketua Umum, dan Audy WMR Wuisang sebagai Sekretaris Jenderal PIKI periode 2020-2025,” kata Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya yang diterima, di Jakarta, Kamis.

Dalam kongres yang penyelenggaraannya sempat tertunda selama kurang lebih satu tahun, PIKI juga merumuskan sembilan poin rekomendasi, di antaranya terkait penajaman visi PIKI sebagai organisasi intelektual bertaraf internasional; upaya menghimpun potensi kaum cendekiawan Kristen sebagai alat mencapai keadilan sosial; dan pembentukan lembaga penelitian sebagai cara memberi sumbangsih kepada Pemerintah.

Tidak hanya itu, PIKI juga menghendaki adanya penguatan kemitraan strategis antara lembaga-lembaga pemerintah dan swasta demi ikut membela kepentingan rakyat.

Terkait dukungan kepada Pemerintah, PIKI lewat rekomendasinya mengatakan pihaknya mendukung perpanjangan otonomi khusus di Papua.

Namun, otonomi khusus di Papua harus diiringi oleh pengawasan, sehingga manfaat pembangunan di Papua dapat diterima oleh seluruh kelompok masyarakat, seperti dijelaskan dalam keterangan tertulis PIKI.

Tidak hanya soal Papua, rekomendasi PIKI juga menyoroti masalah radikalisme teroris di Indonesia.

“(PIKI) mendukung upaya Pemerintah dalam menangani gerakan separatisme dan terorisme yang muncul dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” sebut PIKI dalam sembilan poin rekomendasinya.

Kongres VI PIKI berlangsung selama dua hari pada 10-11 April, di Hotel Gran Melia, Jakarta. Pertemuan itu dibuka dengan ibadah bersama dipimpin oleh Pendeta Dr Sulaiman Manguling, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian kata sambutan oleh Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas.

Menag Yaqut pada acara tersebut menyampaikan organisasi intelektual memiliki peran untuk ikut membangun bangsa dan negara pada segala bidang. Karena itu, ia mengjngatkan PIKI untuk tetap konsisten menjadi organisasi intelektual yang bekerja untuk kepentingan bangsa.

Dalam pertemuan itu, beberapa petinggi PIKI hadir, di antaranya Ketua Dewan Penasihat PIKI Cornelius Ronowidjojo, Ketua Dewan Pakar PIKI Pos Hutabarat, serta para pengurus organisasi periode 2015-2020 yang telah demisioner.
Baca juga: PIKI: Rekonsiliasi pasca-Pemilu mesti menyasar aspek pendidikan

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021