• Beranda
  • Berita
  • Pengungsi korban bencana NTT berkurang tersisa 4.182 orang

Pengungsi korban bencana NTT berkurang tersisa 4.182 orang

16 April 2021 18:52 WIB
Pengungsi korban bencana NTT berkurang tersisa 4.182 orang
Sejumlah pengungsi banjir bandang beristirahat di posko pengungsian MAN 2 Weiwerang, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (7/4/2021). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat 18 tempat pengungsian di enam kabupaten yang menampung pengungsi bencana alam yang dipicu akibat dari siklon tropis Seroja. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Jelamu Ardu Marius menyebut pengungsi korban bencana tersisa 4.182 orang.

Marius mengatakan sebelumnya jumlah pengungsi awalnya 7825 Kepala Keluarga (KK), atau yang yang mengungsi sebanyak 58.914 jiwa.

"Saat ini yang tinggal di posko penampungan tinggal 1.083 KK atau 4.182 orang," ujar Marius dalam konferensi pers virtual dipantau di Jakarta, Jumat.

Kemudian pengungsi yang berada di luar posko, atau sudah menetap sementara bersama keluarga atau kerabatnya berjumlah 9.275 KK atau 43.425 orang.

Marius memaparkan keluarga terdampak akibat bencana Siklon Seroja yang menghantam NTT berjumlah 127.414 KK atau 443.325 jiwa.

Sementara itu, Marius juga merinci sejumlah kerusakan yang diakibatkan Siklon Seroja diantaranya kerusakan berat 14.862 unit, kerusakan sedang 12.895 unit, kerusakan ringan 43.089 unit, sehingga total yang terdampak 70.796 unit.

"Disamping itu kerusakan fasilitas umum dan fasilitas sosial di NTT berjumlah 2.927 unit," kata dia.

Marius mengatakan segala kerusakan tersebut nantinya akan dilaporkan kepada Kementerian/Lembaga terkait secara resmi, sehingga mendapatkan penanganan dan dapat dirancang untuk perbaikannya di tahun anggaran berikutnya.

Baca juga: Pengungsi yang tinggal sekitar DAS Kota Kupang setuju direlokasi

Baca juga: 5000 pengungsi di Malaka telah pulang

Baca juga: Pengungsi bencana di NTT diberi dana tunggu hunian Rp500.000 per KK

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021