Dua kapal bertolak dari Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menuju Semarang, Jawa Tengah, dan Surabaya, Jawa Timur, dengan mengangkut kendaraan dan penumpang, yang sebagian sengaja memilih mudik lebih awal.Kami menilai belum menunjukkan peningkatan karena masih di bawah kapasitas maksimal muatan
"Saya pulang ke kampung halaman sampai habis Lebaran nanti. Pulang sekarang mumpung belum ditutup karena ada larangan mudik. Saya mengikuti aturan saja karena ada aturan larangan mudik menjelang Lebaran nanti, maka saya pulang sekarang," kata Naryo, seorang penumpang di Pelabuhan Sampit, Kalteng, Sabtu.
Pekerja perusahaan swasta, yang pulang ke kampung halamannya di Tuban, Jawa Timur itu, mengaku senang bisa mudik meski harus memilih jadwal keberangkatan lebih awal.
Baca juga: Satgas: Larangan mudik untuk lindungi penduduk Indonesia dari COVID-19
Mahmudin Semedi, penumpang lainnya, juga mudik lebih awah karena masih ada jadwal keberangkatan kapal.
Wiraswasta yang akan pulang ke Brebes, Jawa Tengah ini mengaku malah senang mudik lebih awal karena bisa lebih lama berada di kampung halaman berkumpul bersama keluarga tercinta.
"Saya merantau. Saya sudah dua tahun tidak pulang kampung, makanya tahun ini mudik. Pulangnya sekarang, mumpung masih ada jadwal kapal. Saya naik kapal karena harga tiketnya terjangkau. Kalau naik pesawat mahal, padahal uangnya bisa dipakai untuk membeli oleh-oleh buat keluarga. Apalagi musim pandemi COVID-19 saat ini," ujar Mahmudin.
Ada dua kapal milik PT Dharma Lautan Utama yang berangkat dari Pelabuhan Sampit pada Sabtu pagi pukul 07.00 WIB dan 08.00 WIB. Selain mengangkut penumpang, dua kapal jenis roro ini juga mengangkut kendaraan.
Pejabat PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit Hendrik Sugiharto menyebutkan KM Kirana I tujuan Semarang mengangkut 247 penumpang, sembilan mobil kecil, dua angkutan logistik kecil, dua angkutan besar, serta sejumlah sepeda motor.
Sementara itu KM Kirana III tujuan Surabaya mengangkut 251 orang, lima kendaraan kecil, tujuh kendaraan besar, serta sejumlah sepeda motor.
Pelaksanaan pemberangkatan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, termasuk setiap penumpang wajib menunjukkan hasil pemeriksaan tes cepat COVID-19.
Dia tidak menampik sebagian penumpang memilih mudik lebih awal. Namun, Hendrik menegaskan bahwa keberangkatan kapal mereka adalah jadwal keberangkatan biasa karena tahun ini pemerintah melarang mudik Lebaran.
"Rata-rata penumpang kami ini menghindari larangan mudik pada 6-17 Mei nanti. Tapi, saat ini kami menilai belum menunjukkan peningkatan karena masih di bawah kapasitas maksimal muatan. Kapasitas KM Kirana I sebanyak 590 penumpang dan KM Kirana III sebanyak 630 penumpang, terisi di bawah 50 persen," kata Hendrik.
Baca juga: Wakil Ketua DPR dukung kebijakan Presiden terkait larangan mudik
Baca juga: Korlantas sosialisasikan peniadaan mudik lewat operasi keselamatan
Pewarta: Rendhik Andika/Norjani
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021