Bank Indonesia (BI) mengungkapkan aktivitas usaha yang mulai pulih di Sumatera Utara (Sumut) adalah industri karet, industri makanan dan minuman, kimia dan farmasi,Kondisi yang membaik itu tercermin dari peningkatan investasi di sektor itu pada tahun 2021
serta perdagangan besar dan eceran, sehingga mendorong investasi.
"Kondisi yang membaik itu tercermin dari peningkatan investasi di sektor itu pada tahun 2021," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Soekowardojo di Medan, Minggu.
Dia tidak merinci besaran investasi pada masing-masing sektor tersebut.
Baca juga: Indef: Optimalisasi karet dan kelapa sawit dorong industri pengolahan
Namun dia menyebutkan di sektor industri karet ada investasi rutin seperti perawatan mesin dan adanya peningkatan keuntungan dari harga jual yang lebih baik. Sedangkan di sektor kimia dan farmasi didorong pembelian alat penunjang transportasi dan ekspedisi.
"Yang pasti kinerja sektor industri karet, kimia dan farmasi, industri makanan dan minuman, serta perdagangan besar dan eceran, tren meningkat dibandingkan sektor lainnya," kata Soekowardojo.
Baca juga: Industri makanan-minuman harap pemulihan pada Ramadhan-Lebaran 2021
Adapun sektor konstruksi, katanya, belum pulih menyusul Proyek Strategis Nasional (PSN) di tahun 2021 lebih sedikit dibandingkan tahun 2020, termasuk serapan anggaran yang masih sangat terbatas pada kuartal pertama.
Dengan membaiknya investasi di beberapa sektor, kata Soekowardojo, diharapkan investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) 2021 lebih besar dari 2020.
Nilai investasi di Sumut pada 2020 masing-masing sebesar Rp18,189 triliun untuk PMDN dan PMA sebesar 974,8 juta dolar AS.
Baca juga: investasi PMA dan PMDN Sumut semester I 2020 Rp19, 028 triliun
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021