Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) berharap adanya pemulihan di sektor industri makanan dan minuman pada momentum Ramadhan dan Lebaran tahun ini.Tahun lalu tidak ada kenaikan bahkan turun. Kita harap ini jangan sampai terjadi di 2021 ini, karena kalau dua tahun terus begini cukup berat
Pasalnya, penjualan makanan dan minuman normalnya bisa meningkat sekitar 30 persen pada saat Ramadhan dan Lebaran. Beberapa kategori pangan untuk berbuka puasa maupun momen hari raya bahkan meningkat sampai 100 persen.
"Tahun lalu tidak ada kenaikan bahkan turun. Kita harap ini jangan sampai terjadi di 2021 ini, karena kalau dua tahun terus begini cukup berat," kata Ketua Umum Gapmmi Adhi S Lukman dalam dialog virtual "Ketersediaan Pangan Jelang Ramadhan dan Lebaran", Senin.
Adhi menuturkan saat ini tanda-tanda pemulihan sudah mulai terlihat. Hal itu ditunjukkan dari Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia yang pada bulan Maret 2021 mencatat posisi tertinggi sebesar 53,2. Menurut dia, dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 28, capaian tersebut mendorong optimisme untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Ia menambahkan, pertumbuhan ritel pada tahun lalu pun anjlok, padahal pada periode kuartal II yang berbarengan dengan puncak Lebaran itu seharusnya jadi momentum puncak penjualan produk makanan dan minuman.
Namun, mengawali 2021 ini, Adhi mengatakan pemulihan mulai dirasakan, baik dari perbaikan PMI serta mulai meningkatnya permintaan ritel.
"Mulai Januari kemarin banyak ritel yang sudah minta stok dikirim untuk persiapan puasa dan Lebaran, demikian juga pasar tradisional. Ini kita lihat ada harapan di 2021 ini," katanya.
Adhi berharap, kebijakan pelarangan mudik atau pembatasan aktivitas tidak akan menghalangi proses pemulihan. Namun, jika memang pelarangan dan pembatasan tetap harus dilakukan, pihaknya akan tetap mencari jalan keluar agar stok yang dimiliki industri bisa tetap terserap ke pasar.
"Kita harap ada strategi-strategi yang akan kita jalankan, antara lain misalnya kita ingin gairahkan agar yang tidak bisa mudik bisa membelanjakan uangnya untuk makanan dan minuman kerabat di kampung. Kami di industri makanan dan minuman menyambut baik delivery service (layanan pengantaran). Ini perlu digairahkan," pungkas Adhi.
Baca juga: Ekspor masih positif, Gapmmi dorong UKM pangan ambil peluang
Baca juga: Kemenperin: Industri makanan dan minuman harus dijaga tetap positif
Baca juga: Kemenperin jaga ketersediaan gula bagi industri makanan dan minuman
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021