Kelanjutan pembangunan jalur MRT Fase 2A (CP203) ini diwujudkan dengan dilakukan penandatanganan kontrak kerja sama antara PT MRT Jakarta dengan konsorsium Sumitomo Mitsui Construction Company-Hutama Karya Joint Operation (SMCC-HK JO) yang berlangsung di Taman Fatahillah, Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa.
Semua itu satu ikhtiar untuk membangun kawasan Kota Tua sehingga kawasan ini menjadi bagian dari masa depan Jakarta.
"Kami berharap dengan adanya penuntasan fase ini nantinya tempat ini benar-benar menjadi satu kesatuan bahwa Jakarta sebagai sebuah kawasan pusat perekonomian, karena bagian Utara dan Selatan telah terintegrasi dan itu berlandaskan kendaraan umum massal," ujar Anies.
Keinginan menyempurnakan sistem transportasi terintegrasi secara ideal direalisasikan dengan mulai dibangunnya berbagai kawasan yang terkoneksi secara memadai karena melibatkan berbagai unsur seperti pemerintahan daerah dan pusat, unsur badan usaha milik daerah dan negara maupun unsur swasta seperti pada MRT.
Pemprov DKI mulai mentransformasikan jenis bangunan dari "Car Oriented Development" ke "Transit Oriented Development". Salah satu tulang punggung atas upaya tersebut adalah fasilitas moda transportasi yang memiliki daya angkut massal seperti MRT.
Baca juga: MRT Jakarta teken kontrak Fase Bundaran HI-Kota senilai Rp4,6 triliun
Baca juga: Pembebasan lahan MRT koridor Kota-Ancol Barat capai Rp1,5 triliun Selain itu, MRT memiliki peran penting tidak hanya menyambungkan mobilisasi antarpenduduk dan memudahkan kegiatan perekonomian. Namun juga dapat menjadi alat untuk menumbuhkan budaya, kebiasaan serta kedisiplinan baru terutama saat ini semua pihak sedang mulai bangkit dari wabah COVID-19.
"Ini adalah pendongkrak optimisme kita semua agar Jakarta bisa setara kedudukannya dengan kota-kota besar di dunia. Izinkan kami dalam kesempatan ini secara khusus mengucapkan terima kasih kepada semua yang terlibat," katanya.
Harapannya nanti akan dirasakan betapa mudahnya ketersediaan transportasi publik
yang bisa menjangkau semua wilayah. "Ini menandai majunya sebuah kota dan bagi warga, dan menandai efisiensi dari pengeluaran keseharian untuk biaya transportasi," kata Anies.
Paket kontrak CP203 merupakan bagian dari pembangunan Fase 2A MRT Jakarta dari Bundaran HI hingga Kota. Sementara secara keseluruhan, proyek pembangunan fase 2 MRT ini memiliki total panjang lintasan sekitar 12,3 kilometer (km), yakni dari Bundaran HI hingga Ancol Barat.
Dirut PT MRT Jakarta William Sabandar menjelaskan, kontrak perjanjian bersama SMCC-HK JO ini akan meliputi dua stasiun bawah tanah, yaitu Stasiun Glodok dan Stasiun Kota. Selain itu terowongan bawah tanah mulai dari Mangga Besar sampai Kota Tua sepanjang 1,4 km.
Total kontrak kerja sama ini bernilai sekitar Rp4,6 triliun dengan masa konstruksi selama 72 bulan (September 2021-Agustus 2027).
Baca juga: MRT Jakarta terus lakukan perbaikan akses sepeda non lipat
Baca juga: Dirut MRT: Proyek fase dua berperan penting pulihkan ekonomi Target operasi MRT dari Harmoni ke Kota, yang merupakan segmen ke-2 dari Fase 2A adalah Agustus 2027. "Sementara Segmen 1 dari Fase 2A, yaitu dari Bundaran HI sampai ke Monas akan beroperasi pada April 2025," ujar William.
Ia juga menerangkan pembangunan MRT Fase 2A tersebut sesuai visi Gubernur Anies dan rencana pemerintahan daerah dalam menata kembali dan mengembangkan Kawasan Kota Tua hingga Sunda Kelapa sebagai kawasan cagar budaya dan kawasan pariwisata yang dikelola dengan kualitas terbaik.
Penandatangan kontrak kerja sama tersebut juga dihadiri oleh Duta Besar Jepang Untuk Indonesia Kanasugi Kenji, Perwakilan SMCC-HK JO Satoshi Tanimoto, Representatif JICA
Shigenori Ogawa, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim, Kadishub DKI Syafrin Liputo serta Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto.
Baca juga: MRT Jakarta perbolehkan penumpang batalkan puasa di kereta
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021