PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) siap memasok kebutuhan listrik bagi industri smelter nikel melalui sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan yang menghubungkan Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tenggara dengan daya sebesar 664 megawatt (MW).PLN melayani kebutuhan investasi melalui infrastruktur ketenagalistrikan di empat provinsi tersebut, terkhusus bagi industri smelter untuk mendukung pertumbuhan industri baterai di Tanah Air.
“PLN melayani kebutuhan investasi melalui infrastruktur ketenagalistrikan di empat provinsi tersebut, terkhusus bagi industri smelter untuk mendukung pertumbuhan industri baterai di Tanah Air,” kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Smelter merupakan salah satu industri yang sedang berkembang pesat mengingat kandungan nikel berlimpah di Sulawesi untuk keperluan pembuatan baterai kendaraan listrik.
Baca juga: WIKA akan investasi smelter nikel pada 2022
Baca juga: WIKA akan investasi smelter nikel pada 2022
Di Bantaeng, Sulawesi Selatan, PLN baru saja meningkatkan kapasitas daya pada jaringan transmisi yang memasok PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (HNI) yang berfokus pada industri pengolahan dan pemurnian mineral nikel.
Sebelumnya, PT HNI ini telah dipasok daya eksisting sebesar 40 megavolt ampere (MVA).
PLN akan memenuhi kebutuhan tambahan PT HNI kurang lebih 170 MVA dengan daya sebesar 80 MVA segera disalurkan pada bulan Mei 2021 dan 90 MVA pada Juli 2021.
Sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan juga banyak dipasok oleh pembangkit energi terbarukan, yakni PLTA Poso 315 MW, PLTA Bakaru 126 MW, PLTB Sidrap 60 MW, PLTB Tolo 70 MW.
Baca juga: Kadin apresiasi pemberian insentif industri baterai dan mobil listrik
Baca juga: Kadin apresiasi pemberian insentif industri baterai dan mobil listrik
Bauran energi terbarukan di sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan sebesar 29,8 persen dengan total kapasitas sebesar 861,42 MW.
Dalam waktu dekat, PLTA Malea ditargetkan beroperasi sehingga menambah bauran energi terbarukan pada sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan.
Tak hanya memastikan kecukupan dayanya, PLN juga berkomitmen untuk memberikan keandalan pasokan listrik.
PLN melakukan peningkatan kapasitas jaringan transmisi yang terbentang dari Punagaya di Jeneponto sampai dengan wilayah Bantaeng smelter sepanjang 68 kilometer sirkuit (kms). Upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keandalan kualitas pasokan listrik kepada pelanggan.
Sementara itu di Kolaka, Sulawesi Tenggara, PLN berhasil mengoperasikan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) bertegangan 150 kilovolt (kV) Incomer Kolaka Smelter dan Gardu Induk (GI) 150 kV Kolaka Smelter.
“Kami dapat menyelesaikan Proyek Strategis Nasional Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan. Pemberian tegangan perdana atau energize telah dilaksanakan pada awal April lalu,” kata Zulkifli.
Saat ini PLN sedang membangun jaringan transmisi 150 kV sepanjang 167 kilometer sirkuit yang terbentang di antara Kendari - Andolo - Tinanggea dan GI Tinanggea Switching.
Selain untuk mendukung pemenuhan listrik untuk pelanggan umum, infrastruktur ini juga dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik smelter PT BSI sebesar 100 MVA pada tahap pertama yang diperkirakan sudah dapat energize pada Oktober 2021.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021