Sebagai wanita karir, Eva Yuliasta tentunya merasakan betul bagaimana sedihnya ketika tidak bisa berkumpul keluarga setiap saat. Bahkan tinggal terpisah lantaran tugas yang jauh di luar kota hingga berbeda pulau di seberang lautan.
Selama 15 tahun di PT. Jasa Raharja, Eva menyadari jika pekerjaan kini adalah jihadnya mengabdi untuk negeri dan keluarga.
Sosok Kartini masa kini yang menjabat Kepala Jasa Raharja Cabang Kalimantan Selatan ini memang terus berusaha profesional dalam bekerja. Apapun tantangan dan rintangannya, pekerjaan harus nomor satu diselesaikan.
Sumpah dan janji jabatan sangat dipegang teguh wanita yang lahir dan besar di Jakarta ini. Totalitas disertai integritas menjadi pedomannya menjalani rutinitas pekerjaan sehari-hari.
Sebagaimana semangatnya untuk bisa terus menebar energi positif dan bisa menginspirasi bagi banyak orang termasuk para pegawai di internal Jasa Raharja yang kini dikomandoinnya.
Sebagai Kepala Cabang Jasa Raharja Kalimantan Selatan, dia memimpin 35 pegawai, empat di antaranya perempuan.
Kaum hawa yang segelintir jumlahnya itu pun patut berbangga. Sang pemimpin mereka adalah perempuan hebat yang punya tanggung jawab besar jadi nakhoda Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di level provinsi.
Namun begitu, Eva tak lantas jumawa. Dia justru menyadari sebagai perempuan harus bisa tetap menempatkan diri di antara pegawai laki-laki agar anak buahnya tak merasa ada di bawah namun justru merasa sangat dihargai.
"Prinsipnya saya memimpin, kita semua bersama pegawai sejajar tidak boleh merasa lebih tinggi karena jabatan. Perusahaan ini bisa maju karena kebersamaan dan tim yang solid," kata dia kepada ANTARA di Banjarmasin, Rabu.
Apalagi Eva menyadari para pegawainya kini mayoritas diisi generasi milenial yang mempunyai semangat muda membara untuk maju dengan segala ide dan kreativitas.
Untuk itulah, pola kepemimpinan yang diterapkan selalu mengajak pegawainya berdiskusi bersama, dimana masukan dari seluruh tim akan sangat berharga pada setiap keputusan perusahaan.
"Saya sangat berharap ada inovasi dari setiap pegawai. Potensi mereka harus disalurkan dan dikembangkan. Karena para pegawai milenial inilah yang menjadi kader penerus kepemimpinan Jasa Raharja ke depan," tutur wanita berdarah Palembang dan Cirebon itu.
Dua pegawai wanita di Jasa Raharja Kalsel Nurlaila Abida (24) dan Annisa Rahmatillah (21) pun kompak menyebut Eva sosok demokratis dan terbuka, sehingga mereka merasa nyaman tanpa ada rasa jarak antara atasan dan bawahan.
"Ibu (Eva Yuliasta) sangat menginspirasi, beliau peduli semua pegawai. Karena sesama wanita, tentunya kita bekerja lebih nyaman, berasa teman saja," kata Nurlaila.
Annisa yang juga merasakan hal sama. Menurutnya, Eva dianggap sebagai ibu sendiri yang acap kali memberikan nasehat baik terkait pelaksanaan tugas maupun di luar pekerjaan.
"Kalau pemimpinnya wanita jadi enak bisa curhat. Alhamdulillah, ibu Eva sangat peduli. Kami merasa sangat terayomi. Sikap dan kepribadian beliau juga menginspirasi untuk kita bisa terus maju," ucap gadis berhijab itu.
Baca juga: Azis Syamsuddin nilai peran perempuan sangat signifikan dalam politik
Program akselerasi
Berada di posisi sekarang, bukan suatu hal yang diimpikan Eva. Ketika bergabung di Jasa Raharja pada tahun 2005, dia tak berpikir muluk-muluk, diterima lulus jadi pegawai BUMN sudah sangat disyukurinya.
Lulus Program Sarjana Ekonomi di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah pada 2003, Eva beruntung bisa diterima di Jasa Raharja dua tahun berikutnya.
Tugas pertamanya di Jasa Raharja Cabang Banten, kemudian pindah ke Cabang DKI Jakarta hingga bergabung di Kantor Pusat di ibukota negara.
Titik balik perjalanan karir Eva dimulai saat dia mendapatkan beasiswa sekolah ke luar negeri di tahun 2010. Kala itu Jasa Raharja menyeleksi pegawainya seluruh Indonesia untuk diambil tiga orang terbaik hasil tes untuk kuliah Program Magister di Bournemouth University, Inggris.
Satu tahun menimba ilmu program studi Finance Risk Management, Eva kembali ke tanah air dan langsung masuk program akselerasi di Jasa Raharja.
Setelah 12 tahun mengabdi di ibukota Jakarta dan sekitarnya, Eva diberikan amanah jabatan strategis dan prestise sebagai Kepala Jasa Raharja Cabang Jambi di tahun 2017.
Selama tiga tahun bertugas di Jambi mengomando BUMN yang bergerak dalam bidang asuransi itu, Eva kemudian melanjutkan karir cemerlangnya sebagai Kepala Jasa Raharja Cabang Kalimantan Selatan terhitung 1 Desember 2020.
Saat ini hanya ada dua Kepala Cabang Jasa Raharja yang dipimpin sosok wanita. Selain Eva, satu lagi ada di Lampung. Eva juga tercatat sebagai Kepala Cabang termuda kedua di usia 41 tahun dari 29 Kepala Cabang Jasa Raharja di Indonesia.
Karir yang melejit sampai ke jenjang tertinggi selevel Kepala Cabang tidaklah terbayangkan sebelumnya. Namun, dia bersyukur atas apa yang telah perusahaan berikan termasuk kesetaraan gender tanpa menganaktirikan perempuan.
"Saya hanya bisa bersyukur atas anugerah yang Allah SWT berikan melalui Jasa Raharja. Tentunya tidak semua pegawai bisa seberuntung saya. Rasa terima kasih dan apresiasi kepada perusahaan atas kesempatan yang diberikan sejak awal karir hingga ke titik sekarang," ucap Eva penuh syukur.
Apa yang diraihnya hari ini adalah bukti seorang wanita bisa berkarir lebih jauh setara laki-laki. Meski wajib menyelaraskan antara karir dan keluarga sebagai kodrat seorang wanita.
"Restu suami adalah hal utama. Jika itu sudah didapat, Insya Allah berkah dan dukungan yang didapat menjadi semangat dalam menjalani pekerjaan di luar rumah dengan amanah," ujarnya.
Baca juga: Menkeu: Perempuan bisa tingkatkan ekonomi global 12 triliun dolar AS
Melindungi masyarakat
Program utamanya melaksanakan asuransi kecelakaan penumpang alat angkutan umum baik di darat, laut maupun udara. Jasa Raharja memiliki 29 kantor cabang, 63 kantor perwakilan dan 37 kantor pelayanan.
Jasa Raharja hadir melindungi masyarakat dengan standar pelayanan yang sudah tersertifikasi sehingga setiap proses klaim asuransi dijamin mudah tanpa adanya penyimpangan yang merugikan masyarakat.
"Kami memberikan kemudahan dalam proses pengajuan santunan sepanjang data atau dokumen yang disyaratkan terpenuhi. Bahkan, Jasa Raharja jemput bola setiap ada kasus kecelakaan yang diinformasikan Kepolisian untuk segera diproses santunannya," kata Eva.
Diingatkan pula kepada pelaku usaha transportasi dan juga masyarakat pemilik kendaraan ataupun moda transportasi lainnya, agar taat dalam membayar kewajibannya.
Jasa Raharja memperoleh premi dari iuran wajib (IW), yakni iuran yang dikenakan kepada penumpang moda transportasi umum dan sumbangan Wajib (SW) yang dikenakan kepada pemilik atau pengusaha kendaraan bermotor.
Jasa Raharja Kalimantan Selatan berhasil memperoleh premi sebesar Rp69.932.687.300 sepanjang tahun 2020. Capaian yang cukup besar berkat usaha seluruh insan Jasa Raharja dan kerja sama yang baik dengan stakeholder.
Meskipun memang terdapat penurunan apabila dibandingkan penerimaan tahun 2019 yaitu minus 4,61 persen, mengingat terbatasnya aktivitas dan menurunnya daya beli masyarakat di tengah pandemi mempengaruhi kedua sumber iuran yang masuk ke Jasa Raharja.
Di sisi lain, Jasa Raharja juga terus meningkatkan upaya pencegahan kecelakaan dengan program sosialisasi dan edukasi tertib berlalu lintas dengan menggandeng Kepolisian. Begitu juga di sektor angkutan laut dan udara bersama stakeholder terkait.
Tak hanya soal pembayaran santunan kecelakaan, Jasa Raharja juga aktif dalam program Bina Lingkungan (BL). Selama tahun 2020, Jasa Raharja Kalsel menyerahkan beasiswa kepada anak motoris kelotok dan sopir angkutan umum, sarana penunjang belajar mengajar di SD Negeri Antasan Besar 1 Banjarmasin dan Madrasah Ibtidaiah Negeri 8 Hulu Sungai Tengah yang mencapai Rp100 juta.
Di awal tahun 2021 ini, Jasa Raharja juga memberikan bantuan melalui program CSR untuk korban banjir yang melanda sejumlah kabupaten dan kota di Bumi Lambung Mangkurat.
Jasa Raharja membangun family shelter atau rumah penampungan keluarga untuk membantu masyarakat korban banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), salah satu wilayah paling parah dilanda banjir pada Januari lalu.
Sebagai perusahaan negara, Jasa Raharja mendukung program pemulihan ekonomi setelah banjir di tengah situasi sulit akibat pandemi.
Kemudian Jasa Raharja juga melakukan penanaman bibit pohon rambai di Pulau Bakut, Kabupaten Barito Kuala sebagai wujud peduli pelestarian lingkungan. Pohon rambai yang jadi hutan bakau atau mangrove adalah makanan utama primata bekantan yaitu maskot fauna Kalimantan Selatan.
Di momen Hari Kartini 21 April, Eva pun membangkitkan semangat jajarannya untuk terus mempertahankan kinerja layanan terbaik meski pada situasi pandemi.
Sebagaimana semboyan Kartini yaitu habis gelap terbitlah terang, maka optimisme dijaga bahwa pandemi COVID-19 akan hilang dan hikmah kebaikan akan terjadi di kemudian hari.*
Baca juga: Potret perjuangan dan kiprah para "Kartini" di industri Migas
Baca juga: Semangat Mantri Usra bangkitkan UMKM terdampak gempa di Mamuju
Pewarta: Firman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021