seluruh pelaku UMKM harus dapat menyesuaikan kegiatan bisnisnya dengan mengadopsi teknologi digital serta memanfaatkan platform media sosial
Kementerian Perdagangan dan Facebook di Indonesia kembali berkolaborasi melalui kampanye #TumbuhdiFacebook untuk mendukung akselerasi transformasi dan kemampuan digital para pelaku UMKM di Indonesia agar mampu terus bertumbuh.
"Kolaborasi ini merupakan bentuk konkret kemitraan antara pemerintah dan pihak swasta untuk mendukung para pelaku UMKM memanfaatkan teknologi digital sebagai platform utama kegiatan bisnis mereka, terlebih untuk menembus pasar ekspor," kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.
Langkah ini dilakukan karena penggunaan teknologi digital oleh pelaku UMKM dapat membuka peluang untuk terus mengembangkan usaha mereka dan juga merambah pasar baru, baik domestik maupun mancanegara.
Serangkaian kegiatan dari kolaborasi Kementerian Perdagangan dan Facebook akan digelar pada 22 April--31 Desember 2021.
Baca juga: Mendag Lutfi siapkan aturan penyeimbang perdagangan daring dan luring
Mendag juga menyampaikan, UMKM menjadi salah satu sektor yang terkena dampak pandemi COVID-19. Di awal pandemi, pendapatan turun drastis, bahkan tak sedikit yang harus menghentikan bisnisnya. Padahal, UMKM berperan penting sebagai salah satu penggerak utama roda perekonomian.
"Di masa pandemi COVID-19, seluruh pelaku UMKM harus dapat menyesuaikan kegiatan bisnisnya dengan mengadopsi teknologi digital serta memanfaatkan platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Secara berangsur-angsur, usaha mereka diharapkan mulai pulih dan berkembang,” katanya.
Untuk memastikan kegiatan bisnis secara daring terlaksana dengan baik, lanjut Lutfi, salah satu aktivitas dalam kolaborasi ini adalah mengedukasi konsumen dan pemilik usaha untuk menciptakan interaksi bisnis yang baik dan aman melalui kampanye #AmanBelanjaOnline.
Kolaborasi itu termasuk mengikutsertakan para kreator konten dan pelaku UMKM yang ada di Facebook dan Instagram. Seluruh kegiatan dalam kolaborasi ini diharapkan dapat menginspirasi dan membantu lebih banyak UMKM agar dapat tumbuh melalui platform digital, seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook di Indonesia Ruben Hattari mengungkapkan, banyak pelaku UMKM yang mengalihkan usaha mereka ke ranah daring agar usaha dapat tetap berjalan.
Baca juga: Harkonas, Mendag ajak konsumen tingkatkan konsumsi produk dalam negeri
Sebuah survei Facebook mengenai kondisi UMKM di Indonesia di awal 2021 menunjukkan, 84 persen UMKM Indonesia yang aktif di Facebook kerap mengikuti berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan pendapatan pelaku UMKM.
"Facebook mengapresiasi kolaborasi bersama Kementerian Perdagangan untuk terus membantu pelaku UMKM di Indonesia agar mendapatkan manfaat maksimal dari penggunaan teknologi digital, khususnya di Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Melalui berbagai pelatihan, diskusi dan bincang virtual, diharapkan para pelaku UMKM tetap semangat menjalankan dan mengembangkan usahanya," kata Ruben.
Ruben juga memaparkan rangkaian kampanye #TumbuhdiFacebook ini. Pertama, seri pelatihan virtual guna optimalisasi penggunaan media sosial untuk Kemendag dan Atase Perdagangan.
Kedua, pelatihan UMKM Go Digital dan Go Global yang meliputi seri pelatihan digitalisasi bisnis WhatsApp Go Digital and Scale Up; pelatihan dan bincang UMKM untuk wirausaha perempuan melalui program #SheMeansBusiness untuk menyasar pangsa ekspor; dan katalog WhatsApp untuk mempromosikan UMKM lokal kepada konsumen.
Baca juga: Mendag: Pemanfaatan teknologi digital kunci transformasi UMKM
Ketiga, kampanye #AmanBelanjaOnline yang meliputi berbagi tips bagi konsumen untuk mendapatkan pengalaman berbelanja daring secara aman, serta langkah yang dapat diambil jika mengalami penipuan melalui program Instamarket; serta rangkaian konten edukasi keamanan belanja daring untuk konsumen dan pemilik bisnis oleh para kreator Facebook dan Instagram.
Kemudian, kerja sama Kemendag dan Facebook untuk mempermudah akses pelaporan langsung bagi Kemendag terkait profil atau postingan yang terindikasi melakukan penipuan, menjual barang ilegal, dan melanggar peraturan perdagangan lainnya secara lebih teliti.
Terakhir, seri bincang virtual yang meliputi program FB Minister Live bersama Menteri Perdagangan, program seri “#NgobrolDagang” bersama dengan Kemendag dan Facebook, dan seri bincang- bincang di siniar (podcast) #NyamandiSosmed.
Baca juga: Mendag: Neraca perdagangan Maret indikasikan pertumbuhan ekonomi sehat
Baca juga: Mendag Lutfi apresiasi stabilnya harga kebutuhan pokok di Jatim
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021