Uni Emirat Arab (UAE) memperingatkan bahwa pihaknya dapat memberlakukan pembatasan bagi mereka yang belum divaksin COVID-19 saat pusat bisnis dan pariwisata kawasan itu mendorong program vaksinasi.Keraguan anda saat ini merupakan penghalang tujuan kami, sehingga membahayakan keluarga, orang-orang tersayang anda dan masyarakat
Negara dengan sekitar 9 juta penduduk itu, yang memperluas kampanye vaksinasi hingga di atas usia 16 tahun, telah memvaksin sekitar 65 persen populasi yang memenuhi syarat, demikian Otoritas Manajemen Bencana dan Krisis Darurat Nasional (NCEMA) pada Selasa (20/4).
"Langkah ketat (COVID) sedang dipertimbangkan untuk membatasi pergerakan orang-orang yang belum divaksin dan untuk menerapkan langkah-langkah antisipasi seperti larangan masuk ke sejumlah tempat dan akses ke sejumlah layanan," kata juru bicara NCEMA Saif Al Dhaheri.
Baca juga: Uji coba vaksin COVID-19 Rusia dimulai di UAE
Baca juga: UAE turunkan usia minimum penerima vaksin COVID
"Keraguan anda saat ini merupakan penghalang tujuan kami, sehingga membahayakan keluarga, orang-orang tersayang anda dan masyarakat," lanjutnya.
Negara Teluk Arab itu melaporkan 1.903 infeksi baru COVID-19 pada Selasa (20/4) sehingga totalnya menjadi 500.860 kasus, dengan 1.559 kematian.
UAE, yang mewajibkan jaga jarak sosial dan penggunaan masker di depan umum, merupakan salah satu negara dengan program vaksinasi COVID-19 tercepat di dunia.
Abu Dhabi kini akan memberikan dosis vaksin COVID-19 Pfizer- BioNTech selain vaksin asal China Sinopharm, menurut otoritas kesehatan emirat pada Rabu.
Emirat Dubai telah menyuntikkan vaksin COVID-19 Pfizer serta vaksin buatan AstraZeneca.
Sumber: Reuters
Baca juga: UAE perluas kampanye vaksinasi COVID-19
Baca juga: UAE umumkan rekor kasus harian COVID-19
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021